
Wall Street Dibuka Variatif Setelah Dow Lewati Level 34.000

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Jumat (16/4/2021), setelah Dow Jones Industrial Average untuk pertama kali menyentuh level psikologis 34.000 di tengah kinerja positif emiten unggulan.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 170 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan 12 menit kemudian bertambah menjadi 158,4 poin (+0,47%) ke 34.194,41. S&P 500 naik 10,5 poin (+0,25%) ke 4.180,9. Sebaliknya, Nasdaq melemah 20,6 poin (-0,15%) ke 14.018,16.
Reli terjadi setelah kemarin data ekonomi AS dilaporkan positif, sehingga Dow Jones melesat 300 poin ke titik tertinggi baru tersebut, sementara S&P 500 dan Nasdaq kompak menguat lebih dari 1%.
"Penguatan Dow Jones melewati angka 34.000 menjadi sinyal bahwa selera investor untuk prospek pertumbuhan ke depan berpindah ke saham-saham yang lebih berorientasi pada nilai," tutur Peter Essele, Kepala Manajemen Portofolio Commonwealth Financial Network, kepada CNBC International.
Morgan Stanley-satu dari enam bank AS terbesar-akan merilis kinerja keuangan kuartal I-2021 pada hari ini. Sebelumnya, lima bank lainnya membukukan kinerja yang positif dan melampaui ekspektasi. Saham perseroan naik 0,3%.
Permintaan atas saham yang berbasis manufaktur dan lebih berorientasi siklikal kemungkinan bakal berlanjut setelah vaksin dijalankan dan kinerja perusahaan semakin membaik.
Sepanjang pekan ini, Wall Street berpeluang membukukan kinerja positif. Indeks S&P 500 telah menguat 1% pekan ini, atau mencetak penguatan mingguan sepanjang 4 pekan berturut-turut. Dow Jones telah naik 0,7%, sementara Nasdaq menguat 1%.
Penjualan ritel AS pada Maret melesat 9,8% atau mendekat proyeksi beberapa ekonom (yang mengestimasikan kenaikan sebesar 10%) berkat bantuan langsung tunai (BLT) sebesar US$ 1.400. Capaian itu jauh lebih baik dari median konsensus Dow Jones yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 6,1%.
Di sisi lain, klaim tunjangan pengangguran baru sepanjang pekan lalu yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS tercatat hanya sebesar 576.000 atau jauh lebih baik dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan angka 710.000 unit klaim.
Kabar positif datang dari Asia, di mana pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu China diprediksi meroket hingga 18,7% di kuartal I-2021. Ini menandakan bahwa terjadi pemulihan dari kejatuhan tahun lalu akibat pandemi Covid-19.
Dilansir dari polling AFP, Rabu (14/4/2021), tingginya pertumbuhan ekonomi ini disebabkan oleh pertumbuhan ekspor dan permintaan domestik masyarakat yang tinggi. Poling tersebut dibuat hasil proyeksi para ekonom dari 15 institusi yang dikumpulkan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wall Street Diramal Akan Liar Beberapa Hari ke Depan