
Wall Street Dibuka Variatif, Nasdaq Kembali Melemah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada pembukaan perdagangan Rabu (7/4/2021), setelah mayoritas bursa saham di Wall Street terkoreksi pada perdagangan kemarin.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 20 poin pada pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan 15 menit kemudian bertambah menjadi 54,6 poin (+0,16%) ke 33.484,84. S&P 500 naik 5,6 poin (+0,14%) ke 4.079,58 tetapi Nasdaq turun 11,35 poin (-0,08%) ke 13.687,03.
Saham maskapai penerbangan, pesiar, dan pariwisata diburu. Saham Southwest American Airlines dan United Airlines kompak menguat lebih dari 1%, sedangkan Royal Caribean dan Norwegian Cruise Line kompak lompat 2% lebih.
Di sisi lain, imbal hasil (yield) melemah 1,65%, menjadi level terendah sejak 26 Maret. Kenaikan imbal hasil yang terjadi beberapa waktu lalu memicu koreksi saham-saham teknologi karena berdampak buruk pada kenaikan biaya penggalian dana mereka di pasar surat utang.
Dalam surat tahunan ke klien, CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon optimistis ekonomi AS bakal berbalik dari pandemi dan berbalik melesat hingga 2023, karena alokasi belanja stimulus telah dialokasikan hingga 2023.
Data ekonomi yang kuat-termasuk laporan tenaga kerja Maret yang melampaui ekspektasi- mendorong bursa. Terbaru, Kepala Ekonom Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Gita Gopinath menyebutkan ekonomi dunia bakal tumbuh menjadi 6% pada 2021, atau lebih baik dari proyeksi sebelumnya pada Januari (5,5%).
IMF menilai adanya jalan keluar untuk krisis kesehatan dan krisis ekonomi, meski masih ada tantangan yang menantang terkait dengan laju vaksinasi yang beragam di antara negara dunia.
"Ada banyak alasan untuk gembira menyambut bulan-bulan ke depan, dan kami secara umum optimistis dengan tahun ini," tutur Kepala Perencana Investasi Ally Invest Lindsey Bell, sebagaimana dikutip CNBC International.
Mayoritas indeks saham Wall Street surut dari rekor tertinggi dan ditutup ke teritori negatif pada perdagangan Selasa. Dow Jones anjlok 97 poin, atau -0,3%, memutus reli 2 hari sebelumnya. Indeks S&P sempat menyentuh rekor tertinggi tetapi berbalik melemah. Nasdaq turun 0,05%.
Pada hari ini, pasar juga memantau rilis risalah rapat (minutes meeting) bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee) pada Maret. Catatan tersebut akan menunjukkan sinyal terkait sikap pejabat The Fed mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga acuan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir