
Simak 10 Informasi Penting ini Sebelum Berburu Cuan Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar pasar diramaikan oleh laporan kinerja emiten untuk periode yang berakhir pada Desember 2020 hingga kebijakan pembagian dividen oleh perusahaan untuk pemegang sahamnya.
Namun juga terdapat sederet aksi korporasi emiten lainnya yang layak disimak. Untuk itu CNBC Indonesia telah merangkum sejumlah peristiwa untuk menjadi bahan pertimbangan sebelumnya perdagangan Rabu (7/4/2021) dibuka.
1. Laba Bersih Tempo Scan Melonjak 42,1% di Tahun 2020
Presiden Direktur PT Tempo Scan Pacific Tbk (Tempo Scan) Diana Wirawan dalam penjelasannya pada Rabu (31/03/2021) menyatakan bahwa Tempo Scan mencatat laba bersih sepanjang 2020 sebesar Rp787,8 miliar atau naik sebesar 42,1 persen dibandingkan 2019 serta EBITDA yang naik secara signifikan sebesar 32,2 persen dan berjumlah Rp1,35 triliun dengan Margin EBITDA mencapai 12,3 persen jauh lebih tinggi dari Margin EBITDA tahun lalu sebesar 9,3 persen.
Penjualan bersih yang dicapai oleh Tempo Scan pada tahun 2020 adalah kurang lebih sama dengan tahun 2019 yaitu sebesar Rp10,97 triliun dimana pencapaian penjualan neto tersebut dikontribusikan dari 3 divisi operasi utama yaitu Divisi Farmasi, Consumer Products & Cosmetics (CPC) dan Distribusi.
2. Mudik Dilarang, Begini Derita Pemilik Jalan Tol
Kebijakan pemerintah meniadakan mudik Lebaran pada periode 6 hingga 17 Mei 2021 turut diantisipasi pengelola jalan tol. Sebabnya, kebijakan tersebut berpotensi menurunkan volume trafik jalan tol.
Head of Investor Relation PT Astra International Tbk (ASII), Tira Ardianti menjelaskan, kinerja jalan tol sangat bergantung dari pendapatan dari volume trafik jalan tol. Saat ini, Grup Astra, melalui Astra Infra, akan mengikuti kebijakan yang diterapkan pemerintah untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
"Kita lihat kembali nanti bagaimana perkembangan pembatasan yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi pandemi ini," kata Tira, saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (6/4/2021).
3. Royal! ITMG Bagikan 90% Laba Bersih jadi Dividen
Perusahaan pertambangan baru bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) bakal membagikan dividen senilai US$ 35,5 juta kepada pemegang sahamnya. Nilai tersebut merupakan 90% dari total laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu yang mencapai US$ 39,5 juta.
Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Selasa (6/4/2021).
Dividen tersebut sudah termasuk dividen interim senilai US$ 22,8 juta atau Rp 307/saham yang dibagikan pada 24 November 2020 lalu.
4. Genjot Batu Bara, BUMN Timah Siap Produksi hingga 750.000 ton
BUMN tambang PT Timah Tbk (TINS) tahun ini menargetkan bisa memproduksi batu bara kalori tinggi hingga 500.000-750.000 ton tahun ini. Di samping itu, perusahaan juga memproduksi timah sebagai core business-nya.
Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Timah Wibisono mengatakan produksi batu bara ini diharapkan bisa menjadi salah satu penopang kinerja perusahaan di tahun ini.
"Anak usaha yang batu bara di mana pernah saya sampaikan kami punya perusahaan Tanjung Alam Jaya di mana di 2021 ini bisa produksi 500.000-750.000 ton. Dan untuk kalori batu bara di level 6200-an. Jadi harapannya dengan penopang anak perusahaan batu bara dan rumah industri dan TKPP [PT Timah Karya Persada Properti] kita utilize bisa berikan kontribusi positif di 2021," kata Wibisono dalam konferensi pers virtual yang digelar Selasa (6/4/2021).
5. Laba Naik 8%, Bank bjb Resmi Tebar Dividen Rp 941,97 M
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau bank bjb menetapkan pembagian dividen senilai Rp 941,97 miliar atau setara dengan 56% dari laba bersih 2020 senilai Rp 1,7 triliun.
Dengan begitu dividen yang dibagikan kepada pemegang saham yakni senilai Rp 95,74 per saham. Keputusan ini disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan perusahaan pada Selasa (06/04/2021).
Sekretaris Perusahaan Widi Hartoto mengatakan bank bjb tetap mampu tumbuh di atas rata-rata industri perbankan meski di tengah gejolak pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi global. Sepanjang 2020, bank bjb mencatatkan kenaikan perolehan laba 8% atau naik Rp 126 miliar menjadi hampir Rp 1,7 triliun.
6. Waduh! Emiten Sandiaga Uno Didenda KPPU Rp 1 M, Gegara Apa?
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menghukum emiten yang didirikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Sandiaga Salahuddin uno, PT Saratoga Investama Sedaya, Tbk. (SRTG) dengan denda sebesar Rp 1 miliar.
Denda ini diganjar KPPU kepada Saratoga karena telah terbukti secara sah dan meyakinkan perusahaan induk Grup Saratoga itu melakukan keterlambatan pemberitahuan atau notifikasi atas pengambilalihan saham yang dilakukannya atas PT Wana Bhakti Sukses Mineral (WBSM).
"Denda tersebut dibacakan dalam Sidang Majelis Komisi Pembacaan Putusan yang dilaksanakan hari ini di KPPU," tulis pengumuman KPPU di laman resminya, dikutip Selasa (6/4/2021).
7. Babak Belur! Laba Bersih Adhi Karya Anjlok 96% di 2020
Salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam jasa konstruksi, pembangunan infrastruktur, properti, real estate dan EPC (engineering, procurement & construction), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengeluarkan laporan keuangan mereka selama tahun 2020 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan tersebut, ADHI mencetak laba bersih sebesar Rp 23,98 miliar. Besaran laba pada 2020 anjlok hingga 96% jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mana perusahaan memperoleh keuntungan Rp 663,8 miliar.
Nilai keuntungan per saham juga ikut nyungsep menjadi senilai Rp 7 dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 186.
8. Wow! Kurir J&T Mau IPO Nih, Target Bisa Raup Rp 14,4 T
Perusahaan kurir J&T Express, berencana mencatatkan saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat dan menghimpun pendanaan sebesar US$ 1 miliar atau setara Rp 14,4 triliun dengan rerata kurs Rp 14.400.
J&T disebut-sebut telah menunjuk advisor guna memuluskan rencana penawaran umum perdana saham tersebut, paling cepat di kuartal keempat tahun ini. Rencana tersebut dilakukan setelah perseroan belum lama ini mencari sumber pendanaan baru setelah memperoleh US$ 300 juta belum lama ini.
"Penawaran umum tersebut menjadikan valuasi J&T Express senilai US$ 5 miliar," tulis Bloomberg, dikutip Senin (6/4/2021).
9. Astaga! Waskita Beton Digugat PKPU, Berapa Utangnya?
Anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) digugat penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) sementara ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Berdasarkan data Sistem Penelusuran Perkara PN Jakarta Pusat, gugatan PKPU dilayangkan oleh PT Hartono Naga Persada (sebagai pemohon) pada Rabu (31/3/2021) lalu dengan nomor perkara 151/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Jkt.Pst.
Sidang perdana PKPU WSBP akan dilangsungkan pada tanggal 8 April 2021. Kuasa huum pemohon yakni Jaya Simatupang.
10. Salim Terdilusi, NAVER Perusahaan Korea Investor Baru EMTK
Induk usaha televisi nasional SCTV dan Indosiar, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mendapatkan investor baru, yakni NAVER Corporation dan H Holdings Inc. Investor baru ini masuk melalui proses penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD/private placement).
Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, tak hanya dari asing namun sejumlah investor institusi lokal juga masuk sebagai pemegang saham baru perusahaan.
Investor tersebut antara lain PT Asuransi Allianz Life Indonesia, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR), PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen, PT Elbara Perkasa dan PT Syailendra Capital.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000