Babak Belur! Laba Bersih Adhi Karya Anjlok 96% di 2020

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dalam jasa konstruksi, pembangunan infrastruktur, properti, real estate dan EPC (engineering, procurement & construction), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengeluarkan laporan keuangan mereka selama tahun 2020 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan tersebut, ADHI mencetak laba bersih sebesar Rp 23,98 miliar. Besaran laba pada 2020 anjlok hingga 96% jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mana perusahaan memperoleh keuntungan Rp 663,8 miliar.
Nilai keuntungan per saham juga ikut nyungsep menjadi senilai Rp 7 dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 186.
Berdasarkan laporan keuangan, anjloknya laba sejalan dengan turunnya pendapatan perusahaan dari penjualan pada tahun 2020 menjadi Rp 10,8 triliun atau menyusut 29,27% secara tahunan (Year-on-year/YoY). Pendapatan perusahaan selama tahun 2019 mencapai Rp 15,3 triliun.
Sepanjang tahun 2020, beban pokok penjualan perusahaan mengalami penurunan. Beban pokok penjualan turun menjadi Rp 9,09 triliun dari Rp 12,97 triliun.
Dari sisi aset, terjadi sedikit apresiasi sebesar 4,32% menjadi Rp 38,09 triliun pada tahun 2020, dari posisi yang sama tahun 2019 senilai Rp 36,51 triliun. Aset lancar tercatat Rp 30,09 triliun berkurang sedikit dari Rp 30,31 triliun, sedangkan untuk aset tidak lancar mengalami kenaikan 29,07% menjadi Rp 8 triliun dari sebelumnya hanya Rp 6,2 triliun.
Di pos liabilitas terjadi kenaikan 9,56% menjadi sebesar Rp 32,51 triliun dari posisi tahun 2019 dengan jumlah Rp 29,68 triliun. Liabilitas jangka pendek tercatat senilai Rp 27,06 triliun dan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 24,56 triliun.
Untuk ekuitas di akhir 2020 ditutup pada posisi Rp 5,57 triliun, mengalami depresiasi 18,43% dari Rp 6,83 triliun pada tahun sebelumnya.
Di pasar modal, saham ADHI turun 9,32% dalam seminggu terakhir dan untuk perdagangan selama sebulan terakhir, saham ini juga mengalami penurunan harga sebesar 18,56%.
[Gambas:Video CNBC]
Laba ADHI Anjlok 96% Jadi Rp 24 M di 2020, Ini Pemicunya!
(tas/tas)