Angka Pengangguran Turun, Dow Futures Sinyalkan Reli 200 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
05 April 2021 19:17
Specialist Peter Mazza, left, and trader Michael Urkonis work on the floor of the New York Stock Exchange, Monday, Jan. 14, 2019. Stocks are opening lower on Wall Street after China reported a surprise drop in exports to the U.S. last month. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin (5/4/2021), menyambut rilis data ketenagakerjaan yang positif di tengah percepatan vaksinasi.

Kontrak futures Dow Jones Industrial Average menguat, mengindikasikan bahwa indeks berisi 30 saham unggulan di AS tersebut bakal dibuka melesat 200 poin dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak menguat.

Data tenaga kerja yang dirilis Jumat lalu dan menunjukkan ada 916.000 slip gaji baru yang diterbitkan pada Maret. Angka itu jauh lebih baik dari ekspektasi ekonom sebanyak 675.000 slip gaji. Angka pengangguran turun menjadi 6% dari bulan sebelumnya 6,2%.

"Hal ini mencerminkan efek pembukaan pembatasan sosial, kemajuan laju vaksinasi dan dorongan yang dimunculkan oleh stimulus fiskal," tutur Anu Gaggar, analis investasi global senior Commonwealth Financial Network, seperti dikutip CNBC International.

Menguatnya laju pembukaan lapangan kerja dan penggajian, lanjut dia, bakal menjadi penekan harga barang untuk menguat dan menguji kesabaran bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam mempertahankan kebijakan moneter longgar.

Wall Street mengawali bulan April dengan reli. Indeks S&P 500 melompat lebih dari 1% dan untuk pertama dalam sejarahnya menembus level psikologis 4.000 pada Kamis pekan lalu, sehingga secara tahun berjalan mencetak reli sebesar 7%.

Kenaikan tersebut terjadi setelah Presiden AS Joe Biden memperkenalkan program infrastruktur yang akan fokus membangun jalan, jembatan, bandara, dan layanan data pita lebar (broadband). Demikian juga dengan mobil listrik dan penguatan sistem kelistrikan AS.

Namun, program yang bakal didanai dari kenaikan pajak korporasi menjadi sebesar 28% tersebut mendapat kecaman dari Partai Republik, karena proyek senilai US$ 2 triliun tersebut memasukkan inisiatif program yang tak menyasar persoalan infrastruktur tradisional.

Senator dari Partai Republik Roy Blunt, dari daerah pemilihan Missouri, mendesak pemerintah untuk memangkas program tersebut menjadi sekitar US$ 615 miliar dan berfokus pada infrastruktur fisik seperti jalan dan bandara.

Pimpinan Senat Mitch McConnell pekan lalu menegaskan bahwa program Biden tersebut tak akan mendapat dukungan dari Partai Republik dan berjanji akan mementahkannya.

Dari sisi pandemi, pemerintah AS melaporkan angka vaksinasi telah menembus 3 juta per hari dalam sepekan terakhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Cenderung Flat Jelang Rilis Klaim Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular