Gainers-Losers

Saham ISAT-ERAA 'Kesurupan', Bank Amar Masuk Top Losers

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
25 March 2021 16:19
Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi IHSG (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini kembali merosot di zona merah hari ini, melanjutkan pelemahan sejak tiga hari sebelumnya. IHSG turun 0,54% ke posisi 6.122,87 pada penutupan sesi II perdagangan, Kamis (25/3/2021).

Menurut data BEI, ada 149 saham naik, 343 saham merosot dan 146 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,46 triliun dan volume perdagangan mencapai 17,41 miliar saham.

Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 333,25 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 14,35 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (25/3).

Top Gainers

  1. Berkah Beton Sadaya (BEBS), saham +25,00%, ke Rp 600, transaksi Rp 38,8 M

  2. Dyandra Media International (DYAN), +20,00%, ke Rp 102, transaksi Rp 29,6 M

  3. Intermedia Capital (MDIA), +9,38%, ke Rp 70, transaksi Rp 20,0 M

  4. Indosat (ISAT), +8,54%, ke Rp 6.675, transaksi Rp 102,6 M

  5. Erajaya Swasembada (ERAA), +8,08%, ke Rp 2.810, transaksi Rp 142,8 M

Top Losers

  1. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO), saham -6,87%, ke Rp 1.085, transaksi Rp 195,4 M

  2. Bank Amar Indonesia (AMAR), -6,78%, ke Rp 330, transaksi Rp 19,9 M

  3. Diagnos Laboratorium Utama (DGNS), -6,71%, ke Rp 765, transaksi Rp 44,2 M

  4. DMS Propertindo (KOTA), -6,67%, ke Rp 476, transaksi Rp 69,2 M

  5. Era Mandiri Cemerlang (IKAN), -6,40%, ke Rp 117, transaksi Rp 118,2 M

Menurut tabel di atas, saham emiten produsen beton ready mix dan precast, BEBS, memuncaki daftar top gainers setelah melejit 25% ke Rp 600/saham. Nilai transaksi saham ini sebesar Rp 38,8 miliar.

Seperti sejumlah emiten yang baru melantai (listing) di bursa lainnya, saham BEBS tercatat beberapa kali mengalami lonjakan yang luar biasa, dengan rentang kenaikan 24-35%, sejak awal listing pada 10 Maret lalu.

Pada hari pertama semenjak IPO (initial public offering), pada 10 Maret, saham perusahaan yang beralamat di Subang ditutup menembus auto rejection atas 35% ke Rp 135/saham.

Di samping itu, sejak IPO saham BEBS tercatat tiga kali berturut-turut terbenam di zona merah, masing-masing menyentuh batas auto rejection bawah (ARB).

Kemarin (25/3), misalnya, saham emiten yang berdiri pada 2019 ini ditutup ambles 6,80% ke Rp 480/saham.

Meskipun diwarnai pelemahan, dalam sepekan saham BEBS sudah melesat 26,58%.

Informasi saja, pada Rabu (10/3) Berkah Beton Sadaya telah mencatatkan saham dengan kode BEBS di BEI. Perseroan tersebut bergerak di bidang industri, konstruksi, perdagangan besar dan penggalian.

BEBS melepas 2 miliar saham dengan harga penawaran Rp 100, sehingga total dana yang dikantongi Berkah Beton Sadaya mencapai Rp 200 miliar.

Di samping BEBS, saham salah satu bank mini (bank dengan modal inti Rp 1-5 triliun), AMAR, masuk ke dalam top loser, setelah ambles dan ARB 6,78% ke Rp 330. Nilai transaksi saham AMAR sebesar Rp 19,9 miliar.

Dengan pelemahan ini saham AMAR sudah ambles 4,07% selama sepekan. Namun, dalam sebulan saham ini masih naik 16,20%.

Merosotnya AMAR berbarengan dengan amblesnya 14 saham bank mini lainnya. Bank Maspion (BMAS), misalnya, ambles 6,99% ke Rp 865/saham.

Selain itu, Bank Bumi Arta (BNBA) juga menyentuh ARB 6,87%, Bank MNC Internasional anjlok 6,74%, Bank Capital Indonesia (BACA) dan Bank Jago (ARTO) merosot 1,57%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular