Perkuat Pendanaan, BNI Rilis Global Bond Rp 7 T

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
25 March 2021 13:40
Dok: BNI
Foto: BNI berkomitmen untuk mengakselerasikan peningkatan kinerja melalui konsolidasi dan transformasi. (dok: BNI)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengumumkan rencana penerbitan obligasi dalam denominasi dollar atau BNI Tier 2 Capital Bonds 2021 sebesar US$ 500 juta. Nilai tersebut setara Rp 7 triliun dengan asumsi kurs rata-rata Rp 14.000 per dollar AS.

Hal tersebut terungkap dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, yang disampaikan BNI pada Rabu (24/3/2021).

Dalam keterbukaan tersebut disampaikan bahwa   perseroan telah menyelesaikan roadshow dan pricing terkait obligasi global yang akan dicatatkan di Bursa Saham Singapura tersebut. Bunga obligasi global tersebut ditetapkan sebesar 3,75% per tahun.

"Surat utang merupakan penerbitan pertama yang perseroan lakukan berdasarkan Euro Medium Term Note yang dibentuk pada 6 Mei 2020 dan diperbarui pada 22 Maret 2021," tulis keterbukaan informasi.

Berdasarkan program EMTN, perseroan dapat menerbitkan surat utang secara bertahap dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya US$ 2 miliar atau setara Rp 28 triliun.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini, menyebutkan penerbitan surat utang ini akan memperkuat struktur permodalan dengan pendanaan yang relatif stabil atau tidak fluktuatif.

"Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk keperluan pembiayaan dan pendanaan umum perseroan, sehingga akan semakin memperkuat kondisi keuangan Perseroan yang saat ini solid. Di sisi lain, penerbitan surat utang ini juga menambah opsi investasi bagi para pemilik modal di pasar internasional yang ingin menanamkan dananya di instrumen - instrumen keuangan perusahaan asal Indonesia," ujar Novita.

Untuk surat utang yang akan diterbitkan BNI ini, lembaga Pemeringkat Rating Internasional Moody's memberikan rating Ba2 dan Fitch memberikan rating BB. Untuk penerbitan ini, BNI menunjuk Citigroup dan HSBC sebagai Joint Global Coordinator dan Joint Bookrunners.

Di tengah kondisi ekonomi yang menantang akibat pandemi, rencana penerbitan Tier 2 Subordinated Notes mendapat respon positif dari investor global. Hal ini ditandai dengan permintaan yang masuk mencapai USD 2,2 miliar atau kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,4 kali dari nilai yang diterbitkan.

"Tingginya permintaan dari para investor global ini menjadi indikasi baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada perseroan jika melihat kinerja dan strategi perseroan di tengah pandemi saat ini, serta kepercayaan investor global terhadap proses pemulihan ekonomi nasional,"

Perseroan berencana akan menyelesaikan penerbitan surat utang ini dalam jangka waktu 5 hari kerja setelah pricing, yakni pada 30 Maret 2021. Rencana penerbitan obligasi ini memiliki nilai kurang dari 20% ekuitas perseroan bila mengacu kepada laporan keuangan BNI yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2020.

Sebagai informasi saja, BNI mencatatkan laba bersih konsolidasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp 3,3 triliun atau turun 78,54% dari tahun 2019 sebesar Rp 15,38 triliun.

"Kami di BNI sepanjang tahun lalu memacu diri agar 2021 menjadi lebih baik dengan membuat lompatan bisnis. Langkah yang kami lakukan, perseroan dapat hasil menggembirakan, pemulihan lebih cepat terwujud," kata Royke Tumilaar, Direktur Utama BNI, dalam paparan virtual di Jakarta, Jumat (29/1/2021).


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Bersih Melesat, Asing Borong Saham BBNI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular