Analisis Teknikal

Ada Kejutan Dari Benua Biru, Saatnya IHSG Bangkit!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 March 2021 08:39
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 1,54% ke 6.156,14 pada perdagangan Selasa kemarin. Meski merosot tajam, data pasar mencatat investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 54,9 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 11,11 triliun.

Hingga kemarin, IHSG sudah membukukan pelemahan 3 hari beruntun dengan total 3,15%, dan saat ini berada di level terendah sejak 5 Februari lalu.

Melonjaknya kasus pandemi penyakit virus corona (Covid-19) secara global membuat sentimen pelaku pasar memburuk, bursa saham global pun berguguran, termasuk IHSG.
Eropa menjadi perhatian utama, sebab kenaikan kasus yang tajam terjadi disana bahkan dikatakan sebagai serangan virus corona gelombang ketiga.

Tetapi kabar baiknya, aktivitas manufaktur di Eropa memberikan kejutan dengan semakin berekspansi meski terjadi lonjakan kasus. Hal tersebut menunjukkan indikasi pemulihan ekonomi masih terus berlanjut dan bisa menjadi sentimen positif di pasar.

Secara teknikal, kemerosotan IHSG mencapai bahkan melewati target kemarin. Bursa kebanggaan Tanah Air ini kini sudah berada di bawah rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang tentunya memberikan tekanan.

Indikator stochastic pada grafik harian bergerak turun tetapi belum mencapai wilayah jenuh jual (oversold).

jkseGrafik: IHSG Harian
Foto: Refinitiv 

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Stochastic pada grafik 1 jam stochastic berada di wilayah oversold yang membuka peluang rebound.

jkseGrafik: IHSG 1 Jam
Foto: Refinitiv

Support terdekat kini berada di kisaran 6.120, jika bertahan di atasnya, IHSG berpeluang menguat 6.180. Jika level tersebut dilewati, IHSG berpeluang naik ke 6.210.

Sementara, jika support ditembus IHSG berisiko turun ke 6.090 hingga 6.080. Support selanjutnya, berada di 6.040.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular