Peringati Setahun Sentuh Koreksi Terdalam, Dow Dibuka Minus

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
23 March 2021 21:51
A trader works on the floor of the New York Stock Exchange shortly after the opening bell in New York, U.S., July 23, 2018.  REUTERS/Lucas Jackson
Foto: REUTERS/Lucas Jackson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka anjlok pada sesi awal perdagangan Selasa (23/3/2021), mengindikasikan masifnya aksi jual para investor untuk merealisasikan keuntungannya.

Indeks Dow Jones Industrial Average drop 93,8 ipoin (-0,3%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian menjadi 116,6 poin (-0,36%) ke 32.614,58. S&P 500 surut 9,4 poin (-0,24%) ke 3.931,2 dan Nasdaq tersungkur 50,25 poin (-0,38%) ke 13.327,29.

Saham yang tertekan di sesi pra-pembukaan di antaranya American Airlines dan United Airlines yang kompak drop 2%. Saham ViacomCBS juga anjlok, hingga 3%, menyusul kabar perseroan akan menjual lebih banyak saham.

Perdagangan hari ini menjadi penanda tepat setahun Wall Street tertekan akibat pandemi hingga menyentuh level terendahnya. Dalam 12 bulan, indeks S&P 500 dan Dow Jones melesat lebih dari 75% Nasdaq melambung lebih dari 90%, sementara Russell 2000 meroket 126%.

"Kini setahun dari posisi terendahnya dunia menjadi tempat yang sangat berbeda... pasar khawatir ini berarti kebijakan uang longgar, dukungan fiskal, dan suku bunga acuan akan berbalik normal," tutur Chris Larkin, Direktur Pelaksana E-Trade Financial Ryan Detrick, sebagaimana dikutip CNBC International.

Konsensus Wall Street menurut CNBC Market Strategist Survey berdasarkan proyeksi 15 perencana keuangan memperkirakan indeks S&P 500 bakal di level 4.099 pada akhir tahun ini, alias menguat 4% dari posisi kemarin.

Apalagi, vaksinasi, stimulus moneter, dan fiskal terus berjalan sehingga menjadi penopang kuat pemulihan ekonomi. Dari sisi pandemi, pemerintah AS menyatakan kekhawatirannya bahwa AstraZeneca kemungkinan memasukkan hasil tes yang kadaluwarsa untuk vaksinnya.

Pemerintah AS menargetkan vaksinasi ke 2,5 juta penduduk per harinya. Namun, angka kasus baru terus meningkat di 21 negara bagian karena varian yang lebih mudah menular terus bermunculan sementara pemerintah mulai merelaksasi pembatasan sosial.

Pada Senin Dow Jones menguat 103 poin atau 0,32% sementara S&P 500 naik 0,7% dan Nasdaq melambung 1,23%. Reli terjadi setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun melemah dari posisi tertingginya 14 bulan (yakni 1,7%) menjadi 1,67%.

Pelaku pasar bakal memantau pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dan Menteri Keuangan Janet Yellen yang akan muncul bersama di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR AS. Keduanya akan membahas respons kebijakan untuk mengatasi pandemi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular