
Kombinasi Powell-Perry: Rupiah Dipastikan Balik Kinclong

Jakarta, CNBC Indonesia - Aliran dana asing diperkirakan bisa masuk ke Indonesia pasca keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) yang diketuai Jerome Powell. Dengan demikian nilai tukar rupiah bisa kembali menguat atas dolar AS.
"Semakin memahami stance kebijakan moneter dari the Fed akan menurunkan ketidakpastian pasar keuangan global dan akan positif aliran asing terhadap emerging market, terhadap yield SBN dan nilai tukar rupiah," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (18/3/2021)
Pada Kamis (18/3/2021), US$ 1 dibanderol Rp 14.390/US$ di pasar spot. Rupiah menguat 0,24% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin. Sebelumnya di pembukaan perdagangan rupiah menguat 0,52% ke Rp 14.350/US$. Mengacu ke pernyataan BI sebelumnya, posisi rupiah masih undervalue.
Nilai tukar rupiah memang melemah dalam 3 pekan terakhir disebabkan oleh gejolak pasar keuangan global. Utamanya kenaikan yield US Treasury yang cukup signifikan seiring dengan kemungkinan pemulihan ekonomi AS lebih cepat dari perkiraan.
Menurut Perry, pelemahan nilai tukar juga dialami banyak negara. Rupiah justru lebih baik dibandingkan negara lainnya seperti Brasil, Meksiko, Thailand hingga Korea Selatan. Hal ini tidak lepas dari peran BI yang selalu berada di pasar menjaga rupiah.
"Komitmen BI terus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar. Bahwa BI akan terus berada di pasar dan melakukan langkah-langkah kebijakan stabilisasi di pasar spot, di DNDF dan pembelian SBN dari pasar sekunder," terangnya.
Perry memahami persoalan belum selesai. BI terus memantau perkembangan kondisi global, khususnya AS yang bisa memicu gejolak di pasar keuangan secara tiba-tiba. BI juga akan berkoordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam menyiapkan antisipasi.
Hari ini BI mempertahankan suku bunga acuan 7 days reverse repo rate pada level 3,5%. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan stabilitas nilai tukar rupiah dari ketidakpastian keuangan global di tengah inflasi yang tetap rendah.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Yakin Ruang Penguatan Rupiah Masih Besar, Ini Penopangnya