Rapat FOMC The Fed Dimulai, Wall Street Dibuka Variatif

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
16 March 2021 21:44
FILE PHOTO: A screen displays the share price for pharmaceutical maker AbbVie on the floor of the New York Stock Exchange July 18, 2014. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka variatif pada perdagangan Selasa (16/3/2021) dengan reli saham-saham teknologi, sementara bank sentral AS memulai rapat bulanannya.

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 79,8poin (-0,24%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 10 menit kemudian jadi minus 87,3 poin (-0,27%) ke 32.866,13. Namun, S&P 500 naik 10,6 poin (+0,27%) ke 3.979,52 dan Nasdaq loncat 146,4 poin (+1,09%) ke 13.606,13.

Di tengah kian tingginya indeks bursa AS, pelaku pasar khawatir imbal hasil (yield) obligasi pemerintah (US Treasury) bakal meninggi. Oleh karenanya, mereka menanti kepastian kebijakan moneter dan proyeksi inflasi Federal Reserve (The Fed).

Bank sentral AS tersebut akan menggelar Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Meeting Committee/FOMC) yang dimulai nanti malam, diikuti pidato singkat dari bos bank sentral AS Jerome Powell.

"Pasar akan sangat mudah terpengaruh oleh kata-kata yang ada," tutur Rick Rieder, Direktur Investasi Pasar Surat Utang BlackRock, sebagaimana dikutip CNBC International. "Jika dia tak berkata apa-apa, pasar akan terpengaruh. Jika dia banyak bicara, maka pasar akan tergerak."

Yield obligasi tenor 10 tahun tersebut kemarin bertengger di level 1,6%, sedikit melemah dari posisi penutupan Jumat pekan lalu pada 1,63%--yang merupakan level penutupan perdagangan tertinggi sejak Februari 2020 lalu.

Jika imbal hasil meningkat, maka ekspektasi kupon obligasi di pasar primer pun meningkat yang bakal memicu kenaikan beban pembiayaan bagi emiten obligasi dan menekan kinerja keuangannya. Saham teknologi paling tertekan karena sifat bisnis mereka yang rakus modal.

Namun pada pembukaan, saham-saham teknologi justru menguat, seperti Apple dan Alphabet (induk usaha Google) yang naik 1,7% sementara Amazon tumbuh 1%. Reli terjadi di tengah anjloknya penjualan ritel Februari sebesar 3%. Namun, angka penjualan Januari direvisi naik menjadi sebesar 7,6% dari angka permulaannya sebesar 5,3%.

Pada perdagangan Senin, indeks Dow Jones lompat 174 poin dan mencetak rekor tertinggi ke-14 sepanjang 2021, pada level 32.953,46. Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 0,64% ke 3.968,94 yang merupakan level penutupan tertinggi yang ke-13 kali. Nasdaq menjadi satu-satunya indeks yang belum mencetak rekor tertinggi baru meski kemarin telah menguat 1,05%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular