
Wall Street Dibuka Variatif, Nasdaq Menguat Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada perdagangan Senin (15/3/2021), mengisyaratkan bahwa aksi cetak rekor tertinggi bakal sulit terulang di perdagangan hari pertama awal pekan ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 17 poin (+0,05%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 30 menit kemudian berbalik minus 1,7 poin (-0,01%) ke 32.776,93. S&P 500 surut 2,65 poin (-0,07%) ke 3.940,69 tapi Nasdaq menguat 30,8 poin (+0,23%) ke 13.350,67.
Saham-saham yang mendapatkan berkah dari pemulihan ekonomi menguat di sesi pra-pembukaan. American Airlines dan United Airlines menguat masing-masing sebesar 9% dan 8%, disusul saham Gap (3%) dan Boeing (0,7%).
"Yield obligasi masih menjadi risiko utama di pasar saham," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, sebagaimana dikutip CNBC International. "Namun, sejauh ini ia masih kalem dan laju kenaikannya tertahan."
Pekan lalu, Dow Jones melesat 4% disusul S&P 500 yang meroket 2,6%. Keduanya menyentuh rekor tertinggi Jumat pekan lalu. Nasdaq menguat 3% sedangkan Russell 2000 melompat 7%. Sepanjang Maret Dow Jones naik 6%, S&P 500 tumbuh 3,5%, Nasdaq hanya naik nyaris 1%.
Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) dijadwalkan menggelar rapat pada 16 dan 17 Maret dengan agenda penentuan suku bunga acuan. Pertemuan dilakukan setelah Presiden AS Joe Biden meneken stimulus senilai total US$ 1,9 triliun.
Menyusul pengesahan stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun, termasuk di antaranya bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 1.400 ke warga AS, The Fed diprediksi akan lebih optimistis dan menaikkan target pertumbuhan ekonomi 2021.
Pasar obligasi akan memantau hasil kebijakan The Fed tersebut, dengan berekspektasi akan ada kenaikan suku bunga acuan. Imbal hasil (yield) obligasi acuan sejauh ini telah naik lebih dulu, dan malam ini mencapai 1,61%.
Dari sisi vaksinasi, Biden mengumumkan bahwa semua warga dewasa di AS akan mendapatkan vaksinasi selambat-lambatnya pada 1 Mei, dan bahkan menargetkan aktivitas kerumunan bisa dimulai berbarengan dengan peringatan Hari Kemerdekaan AS tanggal 4 Juli.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir