Nasdaq Futures Drop Lagi, Wall Street Berpeluang Dibuka Merah

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
12 March 2021 19:01
A trader stands outside the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) melemah pada Jumat (12/3/2021), hanya sehari setelah Presiden AS Joe Biden meneken stimulus senilai US$ 1,9 triliun.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 27 poin, mengindikasikan bahwa indeks berisi 30 saham unggulan ini akan dibuka turun 13 poin. Kontrak serupa indeks S&P 500 turun 20 poin, sedangkan kontrak Nasdaq anjlok hingga 1,7%.

Pada Kamis, indeks S&P 500 lompat 1% hingga menyentuh rekor tertinggi baru yang terakhir disentuh pada 16 Februari. Dow Jones Industrial Average ditutup melesat 188,6 poin sedangkan Nasdaq meroket 2,5% berkat reli saham Tesla (+4,7%).

"Meski kami memprediksi kondisi masih akan volatil, perkembangan terbaru dari tiga pendorong utama pasar-stimulus, kabar pandemi, dan data inflasi-mengacu pada kenaikan bursa lebih jauh," tulis Mark Haefele, Kepala Tim Investasi UBS Global Wealth Management, sebagaimana dikutip CNBC International.

Indeks Nasdaq yang berisi saham unggulan teknologi masih tercatat 5,48% di bawah rekor tertingginya pada Februari (ketika pandemi mendongkrak penggunaan digitalisasi). Saham Apple, Facebook, Alphabet (induk usaha Google), serta Netflix kemarin naik di atas 3%.

Namun, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS kembali menekan prospek kinerja mereka karena sifat bisnis mereka yang memang padat modal dan gemar menerbitkan surat utang. Malam ini, imbal hasil surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun itu kembali naik, sebesar 8 basis poin, ke 1,61%.

Sepanjang pekan berjalan, Nasdaq melesat 3,7% dan menyalip kinerja indeks S&P 500 dan Dow Jones tatkala yield acuan pasar itu masih mentok di level tertingginya pada 1,53%. Di sisi lain, pemulihan ekonomi mendorong pemodal memburu saham siklikal yang bakal diuntungkan ketika pandemi berakhir.

Sinyal pemulihan ekonomi AS kian jelas setelah Biden meneken stimulus berukuran jumbo. Stimulus itu memasukkan bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 1.400 ke warga AS, membiayai program vaksinasi senilai US$ 20 miliar dan bantuan untuk pemerintah lokal dan federal sebesar US$ 350 miliar.

Biden pada Kamis mengumumkan bahwa semua warga dewasa di AS akan mendapatkan vaksinasi selambat-lambatnya pada 1 Mei. Sentimen positif lain datang dari klaim pengangguran yang menunjukkan pelemahan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Cenderung Flat Jelang Rilis Klaim Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular