Bursa Asia Berakhir Ceria, Cuma Hang Seng & STI yang Merana

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
12 March 2021 16:57
People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, July 10, 2019. Asian shares were mostly higher Wednesday in cautious trading ahead of closely watched congressional testimony by the U.S. Federal Reserve chairman. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Asia (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia ditutup beragam mayoritas menguat pada perdagangan Jumat (12/3/2021) akhir pekan ini, di tengah penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis waktu setempat, setelah RUU stimulus fiskal disahkan menjadi undang-undang.

Tercatat indeks Nikkei Jepang ditutup meroket 1,73% ke level 29.717,83, Shanghai Composite China ditutup menguat 0,47% ke 3.453,08, dan KOSPI Korea Selatan ditutup melesat 1,35% ke 3.054,39.

Namun, penguatan bursa Asia tidak diikuti oleh indeks Hang Seng Hong Kong dan STI Singapura, di mana indeks Hang Seng ditutup ambles 2,2% ke 28.739,72 dan STI ditutup melemah 0,35% ke 3.095,22.

Sementara itu, untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini mengikuti bursa Asia yang menguat, di mana indeks saham acuan Garuda tersebut ditutup melonjak 1,49% ke level 6.358,21.

Nilai transaksi hari ini sebesar sebesar Rp 13,8 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 330 miliar di pasar reguler.

Indeks saham di Hong Kong terjatuh karena terbebani oleh pelemahan saham teknologi di tengah kekhawatiran tentang ketegangan terbaru antara China dengan AS.

AS pada Kamis kemarin mengecam langkah China untuk mengubah sistem pemilihan pemerintahan Hong Kong dan memperkirakan pembicaraan "sulit" dengan diplomat Beijing minggu depan.

Alhasil, China membalasnya dengan memperingatkan AS untuk berhenti mencampuri urusan negaranya, termasuk Hong Kong, seperti yang dikatakan oleh juru bicara kementerian luar negeri pada hari ini.

Sedangkan untuk pelemahan indeks saham Negeri Singapura disebabkan karena investor masih melakukan aksi jual saham (profit taking) karena beberapa hari lalu indeks STI sudah melesat cukup tinggi.

Namun, sebagian besar bursa Asia menguat mengekor Wall Street yang menghijau kemarin, dengan indeks S&P 500 menyentuh titik rekor tertinggi.

Momentum reli di Wall Street terbentuk setelah Presiden AS Joe Biden meneken Undang-Undang stimulus senilai US$ 1,9 triliun, yang akan membagikan US$ 1.400 ke mayoritas warga AS.

"Paket bantuan, di atas pemulihan yang sedang berlangsung yang dipicu oleh dimulainya vaksinasi virus corona dan kekhawatiran inflasi yang memudar, mendorong pasar," kata Jason Pride, Kepala Investasi Wealth Management di Glenmede, Philadelphia, dilansir Reuters, Jumat (12/3/2021).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular