Dow Futures Melompat 219 Poin Sambut Pengesahan Stimulus AS

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 March 2021 18:36
wall street
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin (8/3/2021), merespons pengesahan stimulus senilai US$ 1,9 triliun yang membangkitkan optimisme bahwa ekonomi AS bakal membaik.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melambung hingga 219 poin, atau sebesar 0,7%. Sementara itu, kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga naik masing-masing sebesar 0,5% dan 0,6%.

Sumber kabar positif berasal dari pengesahan stimulus US$ 1.9 triliun yang memperpanjang program tunjangan pengangguran, bantuan langsung tunai (BLT), dan insentif pemerintah lokal. Presiden AS Joe Biden bakal meneken UU baru itu sebelum diberlakukan pada 14 Maret.

Stimulus tersebut dipastikan memukul pasar surat utang pemerintah AS, sehingga memicu aksi jual yang menurunkan harga dan secara bersamaan mendongkrak imbal hasil (yield). Surat utang pemerintah tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar sempat mencetak yield 1,62% pekan lalu.

Harga kontrak berjangka (futures) surat utang yang menjadi acuan di pasar tersebut melemah 0,2% pada Minggu malam, mengindikasikan bahwa harga akan tertekan dan yield akan terus meningkat.

"Imbal hasil 10-tahun akhirnya memengaruhi pasar lain. Hal ini menekan valuasi, terutama untuk saham yang paling mahal dengan valuasi yang bikin mimisan," tutur Mike Wilson, perencana saham Morgan Stanley, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Bursa saham sepekan lalu bergerak variatif. Indeks Nasdaq yang berisi saham teknologi melemah 2,1% dalam sepekan, sementara indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 1,8% dan 0,8% pada periode yang sama.

Namun, Wilson menilai tren pasar yang bullish masih akan berlanjut tetapi kali ini dipimpin saham-saham siklikal dan saham berbasis nilai fundamental. Sementara itu, saham berbasis pertumbuhan harga yang umumnya merupakan saham teknologi akan ikut menguat setelah valuasinya terkoreksi.

Dari sisi data ekonomi, investor bakal memantau data inventori grosir per Januari. Beberapa kebijakan ekonomi beberapa pekan terakhir telah menunjukkan adanya pemulihan termasuk angka penggajian per Februari yang melampaui ekspektasi pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Cenderung Flat Jelang Rilis Klaim Pengangguran

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular