Erick Klaim Bank BUMN Sudah Turunkan Bunga, Swasta Kapan?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 March 2021 19:20
Menteri BUMN Erick Thohir (BUMN)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (BUMN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan bahwa seluruh bank harus kompak untuk menurunkan suku bunga. Sehingga ini tidak hanya dilakukan oleh bank-bank BUMN saja, namun juga oleh bank-bank swasta.

Erick mengatakan bahwa hal ini telah disampaikannya langsung kepada Otoritas Jasa Keuangan. (OJK) sebagai regulator.

"Saya baru lihat juga Himbara sudah turunkan suku bunga. Tapi tadi saya bilang sama OJK tidak hanya Himbara, bank swasta juga mesti ikut turun dong, kalau ga nanti berat sebelah," kata Erick dalam Rapat Kerja Hipmi, di Kempinski Hotel, Jakarta, Jumat (5/3/2021).

Selain itu, lanjutnya, dia juga meminta OJK untuk mengajak bank-bank swasta untuk melakukan restrukturisasi kredit sehingga dampaknya terhadap perekonomian menjadi lebih besar.

"Paling tidak Himbara kalau untung, dividennya balik ke negara. Tadi saya minta ke OJK kalau boleh tidak hanya Himbara tapi bank swasta juga pada saat ini harus bisa nurunin bunga dan bantu restrukturisasi supaya impact-nya lebih besar," tandasnya.

Adapun bank-bank anggota Himbara memang telah menurunkan suku bunga dasar kredit (SBDK). Hal ini sejalan dengan diturunkannya suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 3,5%.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menurunkan suku bunga untuk seluruh segmen (Korporasi, Ritel, Mikro, KPR dan non-KPR) sebesar 150 bps - 325 bps. Penurunan SBDK terbesar diberikan pada kredit konsumer non-KPR sebesar 3,25%. Dengan penurunan ini, SBDK non-KPR berubah dari semula 12% menjadi 8,75%.

Selain itu, BRI juga menurunkan SBDK KPR sebesar 2,65 persen, dari 9,90% menjadi 7,25%. Penurunan SBDK juga dilakukan untuk segmen mikro sebesar 2,5%. Perubahan ini membuat SBDK mikro turun dari 16,5% menjadi 14%.

Pada kredit segmen korporasi dan ritel, BRI melakukan penurunan SBDK masing-masing sebesar 1,95% dan 1,5%. Dengan demikian saat ini, SBDK korporasi berubah dari 9,95% menjadi 8%. Kemudian, SBDK segmen ritel berkurang dari 9,75% menjadi 8,25%.

Selanjutnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga melakukan hal yang sama dengan menurunkan SBDK untuk seluruh segmen dengan kisaran 25 - 250 bps.

SBDK untuk segmen korporasi menjadi 8,00%, segmen ritel menjadi 8,25% dan segmen mikro menjadi 11,25%. Sedangkan SBDK segmen konsumer untuk KPR turun menjadi 7,25% dan konsumer non KPR menjadi 8,75%.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga turut melakukan hal yang sama. Bank ini memangkas bunga kredit di seluruh segmen kreditnya hingga 270 basis poin (bps). Penurunan tingkat suku bunga ini berlaku untuk segmen kredit korporasi, kredit ritel dan kredit konsumsi.

Untuk kredit korporasi, SBDK turun sebesar 190 bps dari 9,9% pada Desember 2020 menjadi 8% pada Februari 2021.

Lalu di segmen kredit ritel ada penurunan bunga sebesar 165 bps dari 9,9% pada Desember 2020 menjadi 8,25% pada Februari 2021.

Selanjutnya di kredit konsumsi terjadi penurunan SBDK hingga 270 bps dari 9,95% pada Desember 2020 menjadi 7,25% di Februari 2021.

SBDK Non-KPR juga dipangkas sebesar 250 bps dari 11,25% pada Desember 2020 menjadi 8,75% di Februari 2021.


(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick: Laba Bank-bank BUMN Tergerus 40% Akibat Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular