
Terbantu Data Klaim Pengangguran, Wall Street DIbuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada perdagangan Kamis (4/3/2021), menyambut data positif klaim pengangguran AS meski imbal hasil (yield) obligasi pemerintah kembali naik.
Investor menyambut positif data klaim awal pengangguran pekan lalu yang menurut Departemen Tenaga Kerja AS berada di angka 745.000 atau lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam survey Dow Jones, yang memprediksi ada 750.000 klaim baru yang diajukan.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 42,5 poin (+0,14%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 30 menit kemudian menjadi 136,7 poin (+0,44%) ke 31.406,45. S&P 500 naik 12,8 poin (+0,33%) ke 3.832,51 dan Nasdaq loncat 39,65 poin (+0,31%) ke 13.037,4.
Pada Rabu, S&P 500 anjlok 1,3% dan Dow Jones melemah 0,38%. Sementara itu, Nasdaq jatuh 2,7% akibat gerusan saham teknologi dan terhitung melemah 3 pekan berturut-turut atau terpanjang sejak September.
Koreksi terjadi setelah imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS berjatuh tempo 10 tahun naik menjadi 1,47%. Kemarin, yield obligasi acuan tersebut sempat menyentuh 1,49%.
Sepekan lalu, bursa saham AS memang melemah setelah yield obligasi acuan tersebut melesat hingga menyentuh angka 1,6%. Saham teknologi pun anjlok karena mereka dikenal rakus menerbitkan obligasi, yang beban bunganya meningkat ketika imbal hasil obligasi acuan naik.
Pelaku pasar juga menghindari saham teknologi dan memilih mendiversifikasi dananya untuk memburu saham-saham siklikal, menyambut pemulihan ekonomi di tengah kemajuan program vaksinasi di berbagai negara dunia.
Tidak heran, saham-saham maskapai penerbangan dan kapal penumpang menguat kemarin setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa negaranya memiliki vaksin Covid-19 yang cuku[p untuk disuntikkan ke seluruh warga AS berusia dewasa pada Mei ini.
Tambahan stimulus senilai US$ 1,9 triliun, yang kini masih dibahas di Senat, juga menyuntikkan optimisme bagi pasar. Pelaku pasar kini menanti pernyataan bos bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell yang akan berpidato di ajang Wall Street Journal Jobs Summit.
"Tim perencana investasi kami saat ini menilai pertumbuhan ekonomi tahun ini akan kuat dengan kenaikan inflasi yang moderat," tutur Scott Wren, perencana senior saham global Wells Fargo Investment Institute, sebagaimana dikutip CNBC International.
Dari sisi kinerja keuangan perseroan, saham Gap akan diperhatikan karena dijadwalkan merilis kinerja keuangannya per 2020.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir