Wah! Ada Kabar Bagus Lagi, Bursa Asia Hijau Gaes

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
02 March 2021 08:45
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia kembali dibuka menguat pada Selasa (2/3/2021), mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street. Investor AS berani borong saham setelah kekhawatiran akan inflasi hilang seiring kuatnya optimisme sebagai dampak berita baik vaksin corona (Covid-19) dan stimulus fiskal AS.

Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,94%, Hang Seng Hong Kong menguat 0,87%, Shanghai Composite China naik 0,2%, Straits Times Index (STI) tumbuh 0,68%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,29%.

Di Korea Selatan (Korsel), data ekonomi yang telah dirilis pagi ini adalah data penjualan ritel untuk periode Januari 2021. Tercatat penjualan ritel tahunan (year-on-year/YoY) naik 2,1 poin ke level 0%. Sedangkan untuk penjualan ritel bulanan (month-on-month/MoM) juga naik 1,5 poin menjadi 1,6%.

Selain data penjualan ritel, Korsel juga telah merilis data indeks manajer pembelian (Purchasing Manager' Index/PMI) manufakturnya, di mana IHS Markit melaporkan PMI Korsel kembali berekspansi menjadi 55,3 atau tumbuh 2,1 poin.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula, jika di atas 50 maka dunia usaha masih melakukan ekspansi.

Sementara di Jepang, tingkat pengangguran pada Januari 2021 tidak ada yang berubah dari periode sebelumnya Desember 2020, di mana data pengangguran Negeri Matahari terbit tetap sebesar 2,9%.

Beralih ke Negeri Paman Sam, bursa saham New York kembali bergembira setelah kekhawatiran akan inflasi hilang seiring kuatnya optimisme sebagai dampak berita baik vaksin corona (Covid-19) dan stimulus fiskal AS.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 1,95% ke level 31.535,51, S&P 500 melonjak 2,38% ke 3.901,82, dan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi meroket 3,01% ke 13.588,83.

Dari sisi vaksinasi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention) memberikan izin penggunaan vaksin sekali suntik besutan Johnson & Johnson untuk orang berumur 18 tahun ke atas. Perseroan menyiapkan dosis awal sebanyak 4 juta.

Sementara itu, stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun yang diperkirakan tidak lama lagi akan cair juga memberikan sentimen positif ke pasar saham.

House of Representative (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR) AS pada Sabtu (27/2/2021) pagi waktu setempat sudah meloloskan rancangan undang-undang kebijakan fiskal senilai US$ 1,9 triliun, dan kini diserahkan ke Senat AS.

"Kini, rancangan undang-undang sudah diserahkan ke Senat AS, saya berharap mereka akan bertindak cepat. Kita tidak perlu membuang waktu," kata Presiden AS Joseph 'Joe' Biden.

"Jika kita bertindak sekarang - tegas, cepat dan berani, kita akhinya akan bisa mengatasi virus (Covid-19) ini. Kita pada akhirnya akan menggerakkan perekonomian lagi," tambah Biden.

Berbeda dengan DPR AS yang dikuasai Partai Demokrat, Senat AS kini sama kuat. Partai Demokrat dan Partai Republik sama-sama memilki 50 kursi. Sehingga rancangan undang-undang (RUU) tidak akan lolos dengan mulus.

RUU tersebut diharapkan lolos sebelum 14 Maret, sebelum stimulus fiskal yang ada saat ini berakhir. Lolosnya RUU tersebut akan menjadi kabar bagus, sebab roda perekonomian di AS akan berputar lebih kencang.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular