
Investor Happy! Bursa Asia Panen Cuan, KOSPI Meroket

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup berterbangan pada perdagangan Kamis (25/2/2021), menyusul kelegaan investor global menyambut pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang melegakan terkait dengan inflasi.
Indeks KOSPI Korea Selatan berhasil menduduki posisi pertama penguatan bursa Asia hari ini, di mana indeks saham Negeri Ginseng tersebut ditutup meroket hingga 3,5% ke level 3.099,69.
Selain respons positif pelaku pasar terkait pernyataan bos bank sentral AS, melesatnya indeks KOSPI juga didorong oleh penguatan saham teknologi di Negeri Ginseng tersebut, di mana saham teknologi Samsung Electronics meroket hingga 4,02%, bahkan saham SK Hynx terbang 9,19%.
Berikutnya di posisi kedua diduduki oleh indeks Nikkei Jepang, di mana indeks saham Negeri Sakura tersebut ditutup terbang 1,67% ke level 30.168,27.
Selanjutnya ada indeks Straits Times Index (STI) Singapura juga melonjak 1,67% ke 2.973,54, Hang Seng Hong Kong melesat 1,2% ke 30.074,17, dan Shanghai Composite China menguat 0,59% ke 3.585,05.
Terbangnya bursa saham Asia juga berdampak ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di mana indeks acuan saham Tanah Air tersebut naik 0,62% ke 6.289,65 pada hari ini. Walaupun berhasil menguat, namun lagi-lagi IHSG belum mampu menembus di atas level psikologis 6.300.
Data perdagangan nilai transaksi hari ini mencapai Rp 15,3 triliun. Namun saat IHSG terangkat, investor asing justru melego saham-saham di Tanah Air sebesar Rp 221 miliar di pasar reguler.
Bursa Asia yang mayoritas menghijau tak terlepas dari kinerja bursa saham AS (Wall Street) yang baik pagi hari tadi, di mana tiga indeks utama di bursa saham Negeri Paman Sam tersebut melesat hingga 1% lebih.
Ada beberapa katalis positif yang membuat aset-aset berisiko seperti saham melesat hari ini. Pertama pasar masih sumringah atas pernyataan dari ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell yang masih akan menempuh kebijakan moneter longgar dan inflasi masih jauh dari sasaran target 2%.
Selain pernyataan Powell yang membuat pasar menjadi berapi-api lagi, kabar positif kini datang dari DPR AS (House of Representatives), di mana lembaga legislatif AS tersebut dikabarkan bakal meloloskan RUU stimulus fiskal US$ 1,9 triliun pekan ini dan akan segera mengirimkannya ke meja Joe Biden sebelum 14 Maret nanti.
Kabar positif lainnya datang dari perkembangan vaksin virus corona (Covid-19). Lembaga Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) akhirnya merestui penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson (J&J).
Negeri Paman Sam benar-benar bisa semakin agresif untuk melakukan vaksinasi masal. Lebih dari 63 juta dosis vaksin Covid-19 sudah disuntikkan di AS.
Semakin banyak vaksin yang tersedia dan semakin agresif imunisasi dilakukan, maka impian ekonomi akan bangkit semakin membuncah dan menjadi sentimen positif untuk aset berisiko seperti saham.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
