
Awal Pekan Cerah, IHSG Siap Tembus 6.300 Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,15% sepanjang pekan ini ke 6.231,932. Dalam 5 hari perdagangan, bursa kebanggaan Tahan Air ini menguat 3 kali.
Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi jual bersih senilai Rp 556 miliar di pasar reguler sepanjang pekan ini, dengan nilai transaksi sebesar Rp 63,44 triliun. Nilai transaksi tersebut terbilang kecil dibandingkan beberapa pekan terakhir, apalagi saat di dalam negeri ramai sentimen.
Dari dalam negeri, pemerintah mengeluarkan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sektor otomotif selama 2021 dan akan mulai berlaku pada 1 Maret mendatang.
Adanya relaksasi ini ditujukan untuk mendorong pemulihan industri manufaktur, salah satunya industri otomotif yang terdampak berat akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Selain relaksasi PPnBM, Bank Indonesia juga memberikan sentimen positif ke saham sektor otomotif. Kamis (18/2/2021) lalu, Gubernur Perry Warjiyo dan kolega memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%," kata Perry usai RDG, Kamis (18/2/2021).
Selain itu, BI melonggarkan aturan Loan to Value (LTV) untuk kredit kendaraan bermotor yang menggunakan fasilitas bank. Kini membeli mobil melalui KKB atau Kredit Kendaraan Bermotor bisa tanpa DP alias Down Payment.
BI juga memutuskan untuk membebaskan uang muka alias DP 0% bagi Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Aturan ini berlaku mulai 1 Maret hingga 31 Desember 2021.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan IHSG pada perdagangan Senin (22/02/2021), yang berpeluang membawanya kembali ke zona hijau. Apalagi, bursa utama Asia sudah melesat pagi ini.
Secara teknikal, IHSG masih mampu bertahan di atas level 6.200 dan rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA50) yang memberikan potensi penguatan.
Pada perdagangan Selasa (16/2/2021), muncul lagi pola Doji, secara psikologis pola ini mengindikasikan pasar masih kebingungan menentukan kemana arah IHSG. Pergerakan dalam 2 hari terakhir menunjukkan hal tersebut, IHSG menguat di awal perdagangan sebelum berbalik melemah.
![]() Foto: Refinitiv |
Dengan munculnya pola Doji, peluang IHSG ambrol atau melesat sama besarnya.
Sementara itu Indikator stochastic pada grafik harian masih berada di wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Sebaliknya, stochastic pada grafik 1 jam mulai keluar dari wilayah oversold, sehingga membuka peluang penguatan.
Resisten terdekat berada di kisaran 6.260, jika mampu ditembus, IHSG berpeluang kembali menembus 6.300 lagi.
Sementara itu support terdekat berada di kisaran 6.200, jika ditembus IHSG berisiko turun ke 6.160 sebelum menuju 6.110.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Pamer Kinerja IHSG, Lebih Cuan dari Negara Tetangga