
Data Pengangguran Buruk, Indeks Bursa AS Dibuka Berguguran

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (18/2/2021), setelah data klaim tunjangan pengangguran masih lebih buruk dari perkiraan.
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa klaim awal pengangguran pekan lalu menembus angka 861.000, atau jauh lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan angka 773.000.
Indeks Dow Jones Industrial Average pun drop 230 poin (0,73%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 30 menit kemudian menjadi minus 279,8 poin (-0,88%) ke 31.333,26. S&P 500 turun 38,6 poin (-0,98%) ke 3.892,75 dan Nasdaq anjlok 184,9 poin (-1,32%) ke 13.780,63.
Saham Wallmart tersungkur lebih dari 5% setelah merilis kinerja keuangan kuartal IV-202 yang lebih buruk dari estimasi pasar. Pertumbuhan penjualan tahun ini diperkirakan masih lambat karena efek pandemi.
Melanjutkan koreksi kemarin, saham Apple anjlok 1,3% sehingga sepanjang pekan ini terhitung sudah ambrol 4,6%. Investor merealisasikan keuntungan mereka di saham-saham teknologi, sehingga saham Tesla juga melemah 1,2% dan sepekan berjalan telah drop 3,3%.
Data perumahan dan manufaktur juga akan dirilis, setelah kenaikan penjualan ritel dan indeks harga produsen pada Rabu. Rilis data itu muncul setelah Washington membahas stimulus lanjutan. Kepala Investasi Cornerstone Wealth Cliff Hodge menyatakan bahwa finalisasi kesepakatan stimulus itu bisa menyediakan kenaikan lanjutan.
"Ketika anda berpikir tentang stimulus tambahan bisa mempengaruhi konsumen kebanyakan, dengan CARES Act 1.0 dan putaran kedua bantuan langsung tunai akan mendorong tabungan dan pada titik ini kami sangat yakin bahwa tambahan stimulus akan secara tak langsung memutar ekonomi," tutur Hodge.
Investor memantau ketat pergerakan harga di luar bursa saham, di mana imbal hasil (yield) surat utang tenor 10 tahun menyentuh level tertingginya dalam 1 tahun sementara harga minyak dan gas melompat menyusul badai salju di Texas.
Rabu kemarin, Dow Jones sedikit menguat dan menyentuh rekor baru kemarin didorong saham Chevron dan Verizon. Namun, indeeks S&P 500 dan Nasdaq terjerembab di teritori negatif. Pada perkembangan lain, Kongres hari ini menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) membahas kisah GameStop, yang dihadiri pimpinan Melvin Capital dan Robinhood serta trader ritel Keith Gill.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir