
Duh! XL Babak Belur, Laba 2020 Anjlok 48% Jadi Rp 371 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) melaporkan kinerja perusahaan sepanjang 2020 lalu. Nilai laba bersih perusahaan sepanjang tahun lalu turun signifikan sebesar 47,85% ke Rp 371,59 miliar dari nilai laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 712,57 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, nilai laba bersih per saham juga ikut turun menjadi Rp 35/saham dari periode sebelumnya yang senilai Rp 67/saham.
Padahal pada periode ini pendapatan perusahaan mengalami kenaikan meski tipis sebesar 3,48% menjadi senilai Rp 26,01 triliun, dari pendapatan perusahaan di akhir 2019 yang senilai Rp 25,13 triliun.
Pendapatan data naik menjadi senilai Rp 21,38 triliun, dari sebelumnya senilai Rp 19,28 triliun. Sedangkan pendapatan non data turun menjadi sebesar Rp 2,82 triliun dari posisi Rp 3,55 triliun di akhir Desember 2019.
Nilai pendapatan dari jasa telekomunikasi lainnya naik menjadi senilai Rp 709,84 miliar dari sebelumnya senilai Rp 574,32 miliar. Kemudian pendapatan dari sirkit langganan turun tipis menjadi senilai Rp 195,69 miliar dari Rp 196,40 miliar.
Sedangkan pendapatan dari sewa menara telah turun menjadi Rp 126,64 miliar dari Rp 316,48 miliar karena tahun lalu perusahaan melakukan penjualan banyak menara telekomunikasinya.
Dalam neraca keuangan perseroan tercatat, beban amortisasi mengalami kenaikan signifikan hingga 69,15% menjadi Rp 12,45 triliun. Sementara pada periode yang sama 2019, pos ini tercatat senilai Rp 7,36 triliun.
Dari kinerja keuangan lainnya di tahun lalu perusahaan mengalami kenaikan beban penyusutan menjadi senilai Rp 12,43 triliun dari sebelumnya Rp 7,33 triliun.
Biaya keuangan juga mengalami kenaikan tipis menjadi sebesar Rp 2,66 triliun dari sebelumnya senilai Rp 2,24 triliun.
Tercatat perusahaan mengantongi keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara di tahun lalu mencapai Rp 2,06 triliun dari sebelumnya hanya senilai Rp 422,87 miliar.
Dari pos aset, terjadi kenaikan menjadi senilai Rp 67,74 triliun dari posisi akhir 2019 sebelumnya senilai Rp 65,72 triliun. Aset lancar tercatat senilai Rp 7,57 triliun dan aset tak lancar Rp 60,17 triliun.
Nilai liabilitas total naik menjadi Rp 48,60 triliun dari 43,60 triliun. Kenaikan terjadi pada liabilitas jangka panjang menjadi sebesar Rp 29,75 triliun dari Rp 22,31 triliun, sedangkan liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp 18,85 triliun dari Rp 21,29 triliun.
Total ekuitas perusahaan pada periode 2019 lalu naik tipis menjadi senilai Rp 19,13 triliun, naik dari Rp 19,12 triliun di akhir 2019.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lonjakan Data Bikin Laba XL Axiata Melesat 300% Lebih