Balik Arah, Dow Jones Terjerembab ke Zona Merah di Pembukaan

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
12 February 2021 21:54
Specialist Dilip Patel works at his post on the floor of the New York Stock Exchange, Friday, Jan. 4, 2019. Stocks are jumping at the open on Wall Street Friday as investors welcome news of trade talks between the U.S. and China and a big gain in jobs in the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berbalik ke zona merah pada perdagangan Jumat (12/2/2021), di tengah kecenderungan pelaku pasar mengerem nafsu beli mereka setelah aksi pecah rekor beberapa hari terakhir.

Namun saham Disney di pembukaan perdagangan naik lebih dari 1% setelah perseroan melaporkan pertumbuhan pelanggan. Pemegang merek Donald Bebek ini memiliki 95 juta pelanggan di layanan striming Disney+.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 10,7 poin (+0,02%) pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian berbalik minus 26,9 poin (-0,09%) ke 31.403,82. S&P 500 turun 1,1 poin (-0,03%) ke 3.915,32 dan Nasdaq surut 21,9 poin (-0,16%) ke 14.003,9.

"Apakah jalur menuju kenaikan bursa saham kini kimn mengecil.. dengan kata lain, apakah tren bullish ini sedang coba melalui kondisi sulit? Sepertinya begitu dalam jangka pendek," tutur Dennis De Busschere, analis riset makro Evercore ISI, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Di awal Februari, indeks bursa AS cenderung melesat, meski kemarin sedikit terkurangi lajunya. Indeks saham unggulan AS, Dow Jones, agak melemah dari posisi tertingginya Kamis, sementara S&P 500 dan Nasdaq berfluktuasi sebelum ditutup menguat tipis.

Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones naik 0,9% dan sepanjang bulan berjalan terhitung melompat 4,8%. Sementara itu, indeks S&P 500 dan Nasdaq naik masing-masing sebesar 0,8% dan 1,2% sepanjang pekan, dan sepanjang bulan melesat 5,4% serta 7.3%.

"Di tengah perbaikan ekonomi dan medis yang sedang berjalan, pasar terus berekspektasi tahun 2021 akan menjadi lebih baik sehingga menopang kenaikan harga saham," tutur Brad McMillan, Kepala Divisi Investasi Commonwealth Financial Network, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Karena kinerja kuartal IV-2020 terhitung melampaui ekspektasi, lanjut dia, pelaku pasar dan analis pun mulai menyesuaikan proyeksi laba bersih emiten AS untuk tahun 2021. Terlebih, pemerintah AS kian dekat mengucurkan stimulus senilai total US$ 1,9 triliun.

Presiden AS Joe Biden pada Kamis meneken kesepakatan pembelian 200 juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna dan Pfizer, sehingga total dosis vaksin yang dimiliki Negara Adidaya itu mencapai 600 juta.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular