
Dolar AS Kesetanan, Rupiah Loyo Lawan Mata Uang Asia-Eropa

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar AS sedang kesetanan akhir-akhir ini. Beberapa mata uang negara Asia menjadi tumbal atas keganasan greenback. Beberapa lainnya cenderung menguat dan bahkan ada yang stagnan seperti rupiah.
Data ekonomi AS yang baik turut mendongkrak greenback. Klaim tunjangan pengangguran menurun sementara pemesanan pabrik mengalami kenaikan. Baik angka Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur maupun jasa AS sudah berada dalam kondisi ekspansif.
Adanya harapan bahawa ekonomi AS bakal pulih dengan cepat membuat dolar AS ikut menguat. Melihat dolar AS yang begitu beringas, rupiah pun harus tersandera. Gerak rupiah tidak leluasa di minggu ini.
Namun nasib rupiah masih lebih baik dari beberapa mata uang Benua Asia seperti won (Korea Selatan), yen (Jepang), dolar Singapura, hingga ringgit (Malaysia) semua kompak melemah parah di hadapan dolar AS.
Mata Uang | Kurs Terakhir | Perubahan Mingguan (%) |
USD/CNY | 6.46 | 0.31 |
USD/HKD | 7.75 | 0.13 |
USD/IDR | 14020 | -0.29 |
USD/INR | 72.81 | 0.71 |
USD/JPY | 105.36 | -1.38 |
USD/KRW | 1116.77 | -2.18 |
USD/MYR | 4.06 | -0.74 |
USD/PHP | 48.04 | 0.06 |
USD/SGD | 1.33 | -0.76 |
USD/THB | 30 | 0.46 |
USD/TWD | 27.97 | 0.11 |
Sedangkan berhadapan dengan mata uang Asia, performa rupiah cukup buruk. Mata uang Ibu Pertiwi gugur melawan mata uang negara lain di Benua Kuning. Tercatat rupiah hanya mampu menang melawan rupee India, peso Filipina, dan NT Taiwan itupun hanya tipis saja.
Berikut perkembangan kurs mata uang Asia terhadap rupiah pada pekan ini:
Mata Uang | Kurs Terakhir | Perubahan Mingguan (%) |
CNY/IDR | 2167.93 | 0.56 |
THB/IDR | 466.29 | 0.86 |
INR/IDR | 192.53 | -0.16 |
PHP/IDR | 291.72 | -0.04 |
HKD/IDR | 1808.36 | 0.00 |
SGD/IDR | 10503.45 | 0.41 |
TWD/IDR | 500.64 | -0.10 |
MYR/IDR | 3442.18 | 0.69 |
JPY/IDR | 133.03 | 0.64 |
KRW/IDR | 12.53 | 0 |
Beralih ke Eropa, rupiah juga babak belur. Hanya poundsterling Inggris yang mampu ditekuk rupiah, lagi-lagi hanya tipis saja.
Mata Uang | Kurs Terakhir | Perubahan Mingguan (%) |
CHF/IDR | 15592.64 | 0.94 |
EUR/IDR | 16870 | 0.84 |
GBP/IDR | 19255.07 | -0.18 |
Sejatinya rupiah ditopang oleh outlook yang positif di awal tahun 2021. Salah satu faktor yang membuat nilai tukar rupiah tahun ini berada dalam tren positif meskipun harus terkoreksi pekan ini adalah inflasi yang rendah.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi di bulan Januari 2021 tercatat mencapai 1,55% (yoy). Sementara di tahun 2020 inflasi hanya mencapai 1,68% (yoy). Ini berarti inflasi riil berada di bawah sasaran target Bank Indonesia di 3% plus minus 1%.
Inflasi inti yang sering menjadi indikator daya beli masyarakat juga terus melambat. Terakhir di bulan Januari pos ini mencatatkan inflasi sebesar 1,56%. Selain adanya inflasi yang rendah rupiah juga ditopang dengan adanya inflow ke pasar keuangan dalam negeri.
Kendati dalam seminggu terakhir investor asing mencatatkan aksi jual bersih senilai lebih dari Rp 400 miliar, tetapi dalam satu bulan terakhir asing tampak melakukan aksi beli bersih senilai Rp 4,52 triliun.
Adanya aliran modal asing juga membanjiri pasar obligasi yang diterbitkan pemerintah.Per 27 Januari 2021, kepemilikan asing tercatat sebesar Rp 985 triliun atau setara dengan 24,9% dari total kepemilikan SBN.
Angka tersebut meningkat dibanding akhir Desember 2020 yang sebesar Rp 974 triliun (25,2% kepemilikan SBN). Aliran dana asing yang masuk ke pasar obligasi sepanjang Januari 2021 mencapai inflow sebesar IDR11,1 triliun.
Di hari terakhir perdagangan pekan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka keramat yang ditunggu-tunggu banyak pihak. Dalam konferensi persnya, BPS menyebut ekonomi Indonesia menyusut 2,07% di sepanjang tahun 2020.
Untuk pertama kalinya Indonesia jatuh ke jurang resesi setelah Krisis Moneter tahun 1998. Namun angka kontraksi tersebut sudah diantisipasi oleh pasar sehingga tidak terlalu menimbulkan gejolak di pasar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Keok di Depan Mata Uang Dunia