Bursa Asia Ijo Royo-royo, Sayang Hang Seng & IHSG Merah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
21 January 2021 16:59
People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, July 10, 2019. Asian shares were mostly higher Wednesday in cautious trading ahead of closely watched congressional testimony by the U.S. Federal Reserve chairman. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Bursa Asia (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas ditutup menguat pada Kamis (21/1/21), dipicu optimisme stimulus dan kebijakan pro-pemulihan ekonomi di Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Joe Biden.

Tercatat indeks KOSPI Korea Selatan ditutup melonjak 1,49%, Shanghai Composite China melesat 1,07%, Nikkei Jepang menguat 0,82%, dan Straits Times Index (STI) Singapura terapresiasi 0,61%. Sedangkan Hang Seng Hong Kong terpaksa ditutup di zona merah dengan melemah 0,12% pada perdagangan hari ini.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini juga ditutup melemah 0,25% di level 6.413,89.

Transaksi bursa surut dengan 18 miliar lebih saham diperdagangkan sebanyak 1,5 juta kali lebih sedangkan nilai transaksi bursa hanya mencapai Rp 19 triliun, di mana investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 243 miliar di pasar reguler, yang menunjukkan bahwa mayoritas dari mereka memilih merealisasikan keuntungan.

Di Asia, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level -0,1%. Hal ini sesuai dengan konsensus Reuters yang memperkirakan tidak ada perubahan pada suku bunga acuan BoJ, yakni di -0,1%.

Selain itu, data ekspor-impor Negeri Sakura telah dirilis pada pagi hari ini. Dilansir dari Trading Economics, data ekspor Jepang periode Desember 2020 tumbuh ke angka 2%, dari sebelumnya terkontraksi 4,2% (year-on-year/yoy). Sedangkan impor Jepang pada Desember 2020 masih kontraksi 11,6% (yoy).

Pasar global bergerak positif setelah pelantikan Biden yang mendorong Wall Street melompat menyentuh rekor tertinggi baru.

Biden resmi menjadi Presiden AS menggantikan Donald Trump. Dalam pidato pelantikannya, dia menyerukan warga Amerika menolak upaya memecah belah dan bersumpah akan melayani mereka yang tak memilihnya, sembari mengklaim: "demokrasi telah menang."

Presiden ke-46 ini akan mengucurkan stimulus pandemi senilai US$ 1,9 triliun secepatnya. Dia telah mengumumkan bahwa AS akan kembali pada Kesepakatan Paris untuk memerangi perubahan iklim, dan menormalisasi kebijakan imigrasi rasis 'a la' Trump.

Investor bakal memantau data klaim pengangguran AS pada pekan lalu yang akan dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS berbarengan dengan pembukaan pasar.

Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan ada 925.000 penganggur baru pekan lalu, turun dari pekan sebelumnya 965.000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular