Mau Digabung dengan PNM & Pegadaian, Ini Respons Bos BRI

Syarizal Sidik, CNBC Indonesia
21 January 2021 16:37
RUPSLB BRI 2021. Ist
Foto: RUPSLB BRI 2021. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Sunarso, mengungkapkan rencana pembentukan perusahaan induk (holding) ultra mikro akan diserahkan sepenuhnya kepada pemegang saham. BRI akan menunggu arahan dari pemegang saham.

"Dalam rangka holding ultra mikro, semua sudah menunggu. Itu domain pemegang saham. Kami para pihak yang akan di-holding-kan. Kami serahkan kepada pemegang saham," kata Sunarso, Rabu (21/1/2021) setelah rapat umum pemegang saham.

Kemarin, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, di hadapan anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengungkapkan rencana sinergi untuk penyaluran kredit ultra mikro yang akan dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Selain itu, Erick juga mengungkapkan penggabungan tiga bank syariah milik BUMN yang akan menjadi PT Bank Syariah Indonesia dan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia.

"Inilah yang kenapa kita lakukan juga strategi jangka panjang untuk masing masing BUMN. Terbukti akhirnya orang percaya," kata Erick, Rabu (20/1/2021).

Seperti diketahui Kementerian BUMN sudah membuat rencana pembentukan holding ultra mikro yang nantinya akan diisi BRI, Pegadaian dan PNM.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjaatmadja, mengatakan target utama pembentukan Holding ini adalah 50 juta nasabah ultra mikro, di mana 30 juta di antaranya masih belum mendapatkan akses keuangan formal.

"Jadi memang tujuan utama dari integrasi holding ultra mikro ini adalah untuk membangun satu ekosistem yang bisa meng-on board para pelaku usaha UMI," kata Kartika, Senin (18/1/2021).

Dia menjelaskan, terdapat tiga fokus sinergi yang akan dilakukan dalam pembentukan holding ini. Pertama,yakni efisiensi beban bunga atau cost of fund. Dengan sinergi dengan perbankan sebagai pemberi pinjaman, nantinya diharapkan biaya yang akan dikenakan akan menjadi lebih rendah.

Kedua,adalah sinergi jaringan dari ketiga BUMN. Dengan ini nantinya akan mempermudah untuk melakukan ekspansi usaha dengan biaya yang lebih rendah dari sisi cost reserve dan acquire cost.

Selanjutnya adanya sinergi digitalisasi platform. Nantinya holding ini akan memiliki bank data untuk UMKM secara nasional yang melingkupi puluhan juta pelaku UMKM.

"Sehingga di masa depan bisa melakukan berbagai program pendukungan UMKM dengan tepat sasaran dengan data yang kita bangun di ekosistem ini," terang mantan Dirut PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ini.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kode Erick Thohir, Aksi Korporasi BRI, & Raksasa Finansial

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular