
Dibuka Kepayahan, Wall Street Beringsut ke Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka di zona merah pada perdagangan Rabu (13/1/2021), di tengah risiko politik yang masih membayang dan penyebaran virus Covid-19.
Indeks harga konsumen AS per Desember 2020 tercatat berada di angka 0,4% atau sejalan dengan estimasi pelaku pasar dalam polling Dow Jones.
Indeks Dow Jones Industrial Average surut 11,15 poin (-0,08%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 20 menit kemudian berbalik naik 7,6 poin (+0,02%) ke 31.076,27. S&P 500 beranjak 1,1 poin (+0,03%) ke 3.802,28 dan Nasdaq reli 24,7 poin (+0,19%) ke 13.097,1.
Kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average naik 60 points, atau 0,2%, menjadi 31.068,69. Nasdaq menguat 0,3% dan S&P 500 tumbuh tipis ke 3.801,19. Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di level 1,18%, atau tertinggi sejak Maret.
Ekspektasi tambahan stimulus fiskal, yang kemungkinan diumumkan besok, memacu kenaikan yield. Sejak menguat di pekan pertama 2021, Wall Street cenderung terus terkoreksi.
"Bahkan angka minimal paket fiskal sebesar US$ 500 miliar terdiri atas tambahan stimulus gaji, perpanjangan tunjangan bagi penganggur, dan pembiayaan layanan kesehatan serta vaksin akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi pada 2021," tutur Jason Draho, Kepala Alokasi Aset UBS Global Wealth Management, sebagaimana dikutip CNBC International.
Credit Suisse merekomendasikan investor untuk memborong saham siklikal, termasuk keuangan dan energi. Kenaikan suku bunga acuan moneter di AS bisa mengganggu reli harga saham terutama saham teknologi seperti Facebook dan Apple tertekan.
Pada perkembangan lain, suhu politik di Washington memanas setelah Wakil Presiden Mike Pence menegaskan tak akan mendongkel Donald Trump dari kursi kepresidenan. DPR saat ini memproses resolusi mendesak Pence dan Kabinet yang ada untuk menendang Trump.
Mereka berencana memakzulkan Trump karena telah menyulut aksi penyerbuan gedung Capitol yang menelan korban jiwa sebanyak empat orang.
Di sisi lain, kasus Covid-19 terus meningkat. Kasus Covid-19 terus naik di AS dengan tambahan 248.650 kasus baru Covid-19 yang memakan 3.223 jiwa setiap harinya dalam sepekan terakhir, sebagaimana dilaporkan CNBC International.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir