
PSBB Ketat Kembali Diterapkan, Begini Dampak ke IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagagan saham awal pekan ini diwarnai dengan adanya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Gubernur Pemprov DKI Jakarta Anies Basedan. Bursa saham domestik sempat mengukir kinerja positif kkhir pekan lalu, Jumat (8/1/21), dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup hijau 1,69% ke level 6.257,83.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 1,36 triliun di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 22,32 triliun.
Untuk perdagangan hari ini Senin (11/1/2021), Pilarmas Investindo Sekuritas mengungkapkan Thomas Helbing Chief IMF untuk Indonesia menilai Indonesia telah merespons tekanan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh pandemi dengan paket kebijakan yang komprehensif dan terkoordinasi.
Ia juga mengungkapkan intervensi kebijakan yang tepat waktu dinilai dapat menjaga stabilitas makro dan eksternal yang berasal dari tekanan global.
IMF menilai proyeksi ekonomi Indonesia dalam zona positif, dimana ekonomi mulai mengalami rebound pada semester kedua 2020. Dengan demikian, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 4,8% pada 2021 dan 6% pada 2022.
Namun demikian, Artha Sekuritas mengungkapkan kendati sentimen membaik namun perlu diwaspadai karena ada kekhawatiran investor akan diberlakukan pembatasan baru yang lebih diperketat di Jawa dan Bali yang diperkirakan akan mengurangi aktivitas perekonomian. Pembatasan ini akan dilakukan mulai hari ini hingga dua pekan ke depan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhir pekan lalu memaparkan kondisi penularan Covid-19 di Jakarta. Dalam kesempatan itu Anies juga menyampaikan hal-hal terkait PSBB DKI Jakarta yang akan diberlakukan 11-25 Januari.
Anies menuturkan bahwa dirinya telah mengeluarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 19 tahun 2021 tentang pemberlakuan PSBB terbaru. Ia menekankan bila jumlah kasus masih tinggi, bukan tidak mungkin bahwa pembatasan ini diperpanjang lagi.
"Di periode 11-25 Januari, dan ini bisa diperpanjang," ujar Anies dalam Video Conferencenya, Sabtu (9/1/2021).
Reliance Sekuritas Indonesia mengungkapkan semua mata tertuju pada data AS minggu ini setelah laporan pekerjaan hari Jumat menunjukkan penurunan gaji untuk pertama kalinya sejak April, menyoroti bagaimana lonjakan infeksi virus korona berdampak lebih besar di bagian ekonomi terbesar dunia.
Secara teknikal. sekuritas ini mengatakan IHSG break out wave 5 sebelumnya sehingga memperpanjang wave 3 dengan wave 4 yang terbentuk di level 5850 dan saat ini sedang uji wave 5 dengan target ideal pertama pada fibonacci retracement 161,8% di kisaran 6.400.
Sehingga peluang penguatan IHSG masih berpotensi uji target 6400 meskipun indikator stochastic overbought signal MACD terlihat cross over dengan dorongan histogram yang bergerak positif. IHSG berpotensi lanjutkan penguatan di awal pekan dengan support resistance 6.200-6.320.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! IHSG Bakal Balik ke 6.100, Begini Penjelasannya