Gokil! Sepekan Bisa Cuan 80% dari Saham Ini

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
09 January 2021 21:00
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan ini melesat sebesar 4,7% atau 278,8 poin ke level 6.257,83. Saham unggulan di jajaran top gainers menjadi motor utama penguatan tersebut.

Menurut data RTI, lima saham yang pekan ini masuk jajaran saham yang mengalami reli terbesar terutama bergerak di sektor pertambangan dan kesehatan, mengindikasikan bahwa penguatan yang terjadi dipicu oleh sentimen positif terkait peredaran vaksin Covid-19 yang mempercerah prospek sektor-sektor tersebut.

Saham PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) tercatat merajai perolehan gain sepekan ini, setelah melesat 85% ke Rp 2.960 per saham. Perseroan bergerak di sektor kesehatan dengan menjadi distributor alat kesehatan.

Dalam paparan publik, Direktur Keuangan Itama Pratoto Satno Raharjo menyebutkan bahwa alat kesehatan yang diproduksi, baik berupa alat suntik sekali pakai, antigen, maupun terapi plasma convalescent telah diborong pemerintah sepanjang 2020.

"Pada akhir 2020, perseroan melakukan penandatanganan kontrak 111 juta jarum suntik... Perseroan juga memiliki kontrak pengadaan produk swab antigen test milik Abbott dengan nama Panbio dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 600.000 unit," tuturnya.

Saham dengan reli tertinggi kedua adalah PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) yang baru saja meneken kontrak dengan PT Waskita Karta Tbk (WSKT) untuk membangun proyek listri berbasis energi terbarukan, dengan nilai kontrak Rp 12,5 triliun. Saham TGRA sepekan ini melambung 81,1% ke Rp 268/saham.

Dua saham pertambangan juga berada di jajaran top gainers, yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan reli masing-masing sebesar 34,4% dan 27,45% ke Rp 2.600 dan Rp 6.500 per unit.

Saham produsen nikel tersebut mendapatkan hembusan angin positif dari proyek pembangunan baterai untuk mobil listrik, yang saat ini menjadi emerging industry di tengah tren pengadaan mobil listrik, menggantikan mobil berbasis energi fosil.

Tesla dikabarkan tengah menjajaki rencana pembangunan pabrik baterai untuk mobil listrik di Indonesia, berpacu dengan perusahaan-perusahaan asal China dan Korea Selatan. Keberadaan industri baterai di Indonesia dipastikan mendongkrak permintaan nikel sebagai salah satu bahan baku utamanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cuan Tebal, Saham Ini Beda Nasib dengan IHSG

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular