
Wall Street Cetak Rekor, Siap-Siap IHSG Lewati 6.200

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,45% ke 6.153,633 pada perdagangan Kamis kemarin setelah merosot lebih dari 1% hari sebelumnya.
Data perdagangan mencatat investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 747 miliar, dengan nilai transaksi mencapai Rp 21,8 triliun.
IHSG masih mampu melesat meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan kembali diketatkan di Jawa dan Bali mulai 11 Januari mendatang.
Laju penguatan IHSG berpeluang berlanjut pada perdagangan hari ini, Jumat (8/1/2021), sebab bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Kamis waktu setempat.
Sebagai kiblat bursa saham dunia, penguatan Wall Street tentunya akan memberikan hawa positif ke pasar Asia, termasuk IHSG hari ini.
Secara teknikal, momentum penguatan IHSG mulai berkurang dalam 2 pekan terakhir. Pada 22 Desember 2020 lalu, IHSG mendekati level 6.200, tertapi setelahnya berbalik turun, dan beberapa kali ke bawah 6.000, termasuk Rabu lalu.
Meski demikian, IHSG masih bergerak di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average/MA 50), 100 hari (MA 100), dan 200 hari (MA 200), yang menjadi modal untuk kembali menguat dalam jangka panjang.
![]() Foto: Refinitiv |
Indikator stochastic pada grafik harian bergerak naik tetapi belum memasuki wilayah jenuh jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Sementara itu pada grafik 1 jam, IHSG kini berada di dekat batas atas pola Ascending Triangle di 6.150.
![]() Foto: Refinitiv |
Selama bertahan di atasnya, IHSG berpotensi menguat menguat ke 6.180, sebelum menuju 6.200. Jika level tersebut juga dilewati, maka momentum penguatan IHSG akan kembali bertambah.
Sementara itu jika kembali ke bawah 6.150 dan tertahan di bawahnya, IHSG berisiko terkoreksi ke 6.100. Penembusan di bawah level tersebut akan membawa IHSG turun lebih dalam menuju 6.070 sampai 6.060.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mengekor Wall Street & Bursa Asia, IHSG Koreksi Hampir 2%