Situasi Politik Diyakini Stabil, Wall Street Dibuka Menguat

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
07 January 2021 21:42
A trader stands outside the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 2, 2018. REUTERS/Shannon Stapleton
Foto: REUTERS/Shannon Stapleton

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka naik pada perdagangan Kamis (7/1/2021), menyusul pengesahan kemenangan presiden terpilih Joe Biden di Kongres yang dibarengi komitmen Presiden AS Donald Trump untuk menjalankan transisi kekuasaan yang tertib pada 20 Januari.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 118 poin (+0,3%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 10 menit kemudian menjadi 151,4 poin (+0,49%) ke 30.980,78. S&P 500 naik 34 poin (+0,91%) ke 3.782,13. Nasdaq naik 185,6 poin (+1,46%) ke 12.926,36.

Aksi penyerbuan gedung Capitol Hill tak banyak memengaruhi sentimen pasar, karena proses pengesahan kemenangan Joe Biden masih terus berjalan. DPR dan Senat sepakat menolak upaya mematahkan hasil penghitungan suara elektoral dari Arizona dan Pennsylvania.

"Menurut saya alasan kenapa pasar tidak terlalu risau adalah karena penyerbuan Capitol Hill tak akan mengubah transisi kekuasaan," ujar Tom Lee, pendiri Fundstrat Global Advisors sebagaimana dikutip CNBC International.

Terkait dengan hasil pemilihan anggota Senat dari Georgia, NBC News memproyeksikan kader Partai Demokrat Jon Ossoff melibas kader Partai Republik David Perdue demikian juga kader Partai Demokrat Raphael Warnock yang diprediksi melibas Senator Kelly Loeffler dari Partai Republik.

Jika Partai Demokrat menang, maka kepenguasaan kursi Senat akan imbang 50-50, dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris menjadi kunci bagi Partai Demokrat untuk memenangi Senat, dengan mendapatkan satu suara di majelis tinggi tersebut.

Pelaku pasar khawatir kemenangan Partai Demokrat di Senat bakal berujung pada kenaikan pajak korporasi dan regulasi yang lebih ketat mengatur perusahaan. Namun di sisi lain, dominasi Partai Demokrat juga bisa berujung pada gelontoran stimulus fiskal yang lebih besar.

Pada Rabu kemarin, indeks Dow Jones melesat 400 poin lebih atau 1,4%. Indeks S&P 500 naik 0,57% dan sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks saham gurem Russell 2000 melompat nyaris 4% melewati angka 2.050 didorong ekspektasi adanya tambahan stimulus.

Sementara itu, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun pada Selasa melewati angka 1%, atau pertama sejak era pandemi. Artinya, obligasi pemerintah mulai dilepas untuk berburu aset berisiko. Harga bitcoin juga menguat, sempat t ny' embus US$ 36.000 per keping.

Departemen Tenaga Kerja merilis klaim pengangguran pekan lalu sebanyak 787.000, atau sama seperti posisi sepekan sebelumnya. Ekonom dalam polling Dow Jones memproyeksikan akan ada 815.000 pengajuan klaim tunjangan pengangguran yang baru.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular