Bursa Asia Pagi Ini Dibuka Campur Aduk, Ada Apa?

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
06 January 2021 08:57
Passersby are reflected on an electronic board showing the exchange rates between the Japanese yen and the U.S. dollar, the yen against the euro, the yen against the Australian dollar, Dow Jones Industrial Average and other market indices outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka mixed pada perdagangan Rabu (6/1/2021), seiring berbalik arahnya bursa saham acuan global, Wall Street pada perdagangan Selasa (5/1/2021) waktu Amerika Serikat (AS).

Indeks Nikkei Jepang dibuka melemah 0,13% dan Straits Times Index (STI) Singapura terkoreksi 0,14%.

Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong dibuka menguat 0,15%, Shanghai Composite China terapresiasi 0,45% dan KOSPI Korea Selatan naik 0,49%.

Pelaku pasar Asia sedang memantau Saham raksasa teknologi China Tencent dan Alibaba setelah Presiden AS, Donald Trump memerintahkan untuk melarang transaksi dengan delapan aplikasi perangkat lunak China.

Selain itu, pelaku pasar Asia juga sedang menunggu rilis data Purchasing Manager' Index (PMI) Jasa di China.

Beralih ke bursa saham Negeri Paman Sam, Wall Street ditutup berbalik ke zona hijau, setelah perilisan data manufaktur AS yang lebih baik dari perkiraan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,55% ke level 30.391,6. S&P 500 menguat 0,71% ke 3.726,86 dan Nasdaq Composite yang kaya akan teknologi melesat 0,95% ke 12.818,96.

The Institute for Suppy Management mengatakan indeks manufaktur AS naik menjadi 60,7 pada Desember 2020. Level tersebut tertinggi sejak Agustus 2018 dari 57,5 pada November.

Sementara itu, investor menanti hasil dari dua pemilihan utama di negara bagian Georgia yang akan menentukan apakah Partai Republik dapat mempertahankan kendali di senat. Investor juga berharap adanya perimbangan kekuasaan antara Partai Republik dan Partai Demokrat di Senat.

Banyak yang khawatir kenaikan tarif pajak dan kebijakan lebih progresif dapat membebani pasar jika Demokrat menguasai senat.

"Pemilihan senat Georgia dapat memiliki implikasi yang substansial bagi pasar jika kedua kandidat Demokrat menang," terang Tom Essaye, Pendiri The Sevens Report.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular