
Trump Bikin Dolar AS Bonyok, Rupiah Juara 2 Asia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (29/12/2020), melanjutkan kinerja positif awal pekan kemarin. Dolar AS sejak kemarin tertekan akibat cairnya stimulus fiskal serta ekspektasi adanya tambahan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di level Rp 14.140/US$, kemudian menguat tipis 0,07% ke Rp 14.130/US$ dan bertahan di level tersebut nyaris sepanjang perdagangan.
Penguatan rupiah baru terakselerasi beberapa menit sebelum perdagangan berakhir. Di penutupan pasar, rupiah berada di level Rp 14.110/US$, menguat 0,21% di pasar spot.
Mayoritas mata uang utama Asia menguat melawan dolar AS hari ini, menjadi indikasi tekanan yang dialami the greenback.
Hingga pukul 15:10 WIB, rupiah menjadi yang terbaik kedua, hanya kalah dari baht Thailand yang menguat 0,4%.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia.
Presiden AS, Donald Trump, Senin kemarin akhirnya menandatangani rancangan undang-undang (RUU) stimulus fiskal senilai US$ 900 miliar yang di-bundle dengan anggaran belanja pemerintah senilai US$ 1,4 triliun.
Dengan ditekennya RUU tersebut menjadi undang-undang, artinya pemerintahan AS terhindar dari shutdown, yang membuat sentimen pelaku pasar kembali membaik.
Selain itu, dengan cairnya stimulus fiskal, jumlah uang beredar di perekonomian AS akan bertambah, secara teori nilai tukar dolar AS akan melemah. Indeks dolar AS, yang menjadi tolak ukur kekuatan the greenback kemarin sempat merosot 0,4% ke bawah level 90.
Kabar bagus kembali datang dari AS yang bisa membawa rupiah kembali ke zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (29/12/2020).
House of Representative (DPR) AS sudah meloloskan RUU bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 2.000 per orang yang sebelumnya diminta oleh Trump. RUU tersebut kini diserahkan ke Senat untuk di-voting, sebelum ke meja Presiden Trump untuk diteken.
Jika hal tersebut terealisasi, jumlah uang yang beredar di perekonomian AS tentunya akan bertambah lagi, dan dolar AS makin tertekan. Indeks dolar AS hingga sore ini kembali merosot 0,4%, yang membuat rupiah mampu menguat 2 hari beruntun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedang Tak Berharga, Dolar Makin Banyak 'Dibuang'
