
Mayoritas Bursa Asia Ditutup Menghijau Jelang Libur Natal

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa utama Asia ditutup menguat pada perdagangan Kamis (24/12/2020), didorong ekspektasi Inggris dan Uni Eropa bakal segera meneken kesepakatan dagang pasca-Brexit dan kenaikan angka stimulus di Amerika Serikat (AS).
Indeks MSCI Asia Pasifik (non-Jepang) naik 0,38%. Indeks Korea Selatan Kospi memimpin dengan reli sebesar 1,7% menjadi 2.806.86 disusul indeks bursa Jepang Nikkei 225 yang naik 0,54% menjadi 26,668.35. Namun, indeks bursa Shanghai melemah 0,57% ke 3.363,11 .
Beberapa bursa saham telah ditutup karena libur Natal di antaranya Australia, Hong Kong, dan Singapore.
Saham Alibaba menjadi sorotan menyusul berita Bloomberg bahwa regulator China akan menyelidiki perusahaan tersebut atas tuduhan perilaku monopoli. Saham Alibaba ambles 8,13% pada penutupan di bursa Hong Kong.
Sentimen global yang dipantau adalah pertemuan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen. Reuters mengutip seorang diplomat Uni Eropa yang menyatakan bahwa kesepakatan dagang kian "dekat".
Poundsterling menguat 0,6% terhadap dolar AS, ke level US$ 1,36. Euro juga terapresiasi, sebesar 0,2% ke US$ 1,22. Di Wall Street, kontrak berjangka (futures) menguat jelang libur panjang akhir tahun. Investor global memantau perkembangan negosiasi pasca-Brexit.
Reli bursa Asia itu menafikan ulah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang memveto rancangan Undang-Undang stimulus pandemi senilai US$ 900 miliar yang sudah disetujui Senat. Dia menilai stimulus tersebut sebagai "aib".
Trump menilai paket stimulus itu sebagai "aib" dan mendesak perubahan angka, termasuk besaran bantuan langsung tunai (BLT) warga AS dari US$ 600 per orang menjadi US$ 2.000 per orang.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Hasil Rapat Fed, Bursa Asia Kompak Melesat!