
Dolar Jadi Raja Sehari, Rupiah Balik ke Rp 14.100/US$

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Di pasar spot, rupiah bak berdiri di atas seutas tali, bisa jatuh kapan saja.
Hari ini, Senin (21/12/2020), kurs tengah BI atau kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.180. Rupiah melemah 0,24% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.
Sementara di pasar spot, rupiah berada di posisi yang sangat rawan. Mengawali hari, rupiah stagnan di Rp 14.080/US$. Mata uang Tanah Air sempat melemah tipis dan pada pukul 10:04 WIB melemah 0,14% ke Rp 14.100/US$.
Nasib rupiah serupa ketimbang para tetangganya. Ya, hampir seluruh mata uang utama Asia melemah di hadapan dolar AS.
Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:04 WIB:
Apa boleh buat, dolar AS memang sedang 'kesetanan'. Tidak hanya di Asia, mata uang Negeri Paman Sam juga perkasadi level dunia.
Pada pukul 09:16 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,29%. Perlahan tetapi pasti, Dollar Index terkerek naik ke atas level 90.
"Penguatan dolar AS lebih disebabkan oleh pelemahan pondsterling. Kabar soal lockdown (karantina wilayah) dan perundingan Brexit yang buntu membuat pelaku pasar grogi," kata Rodrigo Catril, Senior Currency Strategist di National Australia Bank yang berkedudukan di Sydney, sebagaimana diwartakan Reuters.
Akhir pekan lalu, pemerintah Inggris mengumumkan pengetatan kebijakan pembatasan sosial (social distancing) dengan memperkenalkan zona wilayah Tier 4. Sebelumnya zona paling merah adalah Tier 3, jadi Tier 4 lebih parah dari itu.
Salah satu daerah yang masuk kategori Tier 4 adalah London. Di daerah berlabel Tier 4, warga benar-benar diimbau untuk #dirumahaja kecuali bekerja, kepentingan yang maha penting, memenuhi kewajiban hukum, sekolah, atau berolahraga sendiri. Warga yang tinggal di luar wilayah Tier 4 dilarang masuk, dan warga Tier 4 tidak boleh menginap di tempat lain.
Pertemuan di luar ruangan dibatasi, satu orang hanya boleh menemui satu orang. Seluruh kegiatan non-esensial seperti kolam renang, pusat kebugaran, bioskop, arena bowling, rumah judi, bar, salon, dan pusat perawatan harus tutup sementara. Aturan mengenai Tier 4 akan dikaji ulang pada 30 Desember 2020.
Inggris tengah menghadapi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covd-19) jenis baru. Virus ini disebut-sebut 70% lebih mudah menular dari sebelumnya. Oleh karena itu, pemerintah terpaksa mengetatkan social distancing mengingat ada potensi kerumunan dan kumpul-kumpul perayaan Hari Natal-Tahun Baru.
"Kita harus memastikan vaksinasi terus berjalan sehingga membuat masyarakat aman. Mengingat cepatnya penyebaran virus corona varian baru ini, akan sulit untuk mengendalikannya sampai seluruh masyarakat menerima vaksin," kata Matt Hancock, Menteri Kesehatan Inggris, seperti dikutip dari Reuters.
Sementara soal Brexit, masa transisi akan berakhir dalam 11 hari lagi. Mulai 2021, Inggris resmi 'bercerai' dengan Uni Eropa.
Namun hingga saat ini London dan Brussels belum juga menyepakati perjanjian dagang baru. Tanpa kesepakatan, produk Inggris yang masuk ke Uni Eropa akan dikenakan bea masuk sehingga harganya lebih mahal. Demikian pula sebaliknya.
"Kami tentu ingin pembicaraan ini membuahkan hasil positif. Kami ingin ada kesepakatan, semua tentu ingin seperti itu.
"Sayangnya, Uni Eropa meminta sesuatu yang tidak masuk akal. Saya masih yakin kesepakatan bisa tercapai, tetapi tergantung langkah Uni Eropa," tambah Hancock, seperti diberitakan Reuters.
Uni Eropa ingin dapat menerapkan hambatan perdagagan (trade barriers) jika pada masa mendatang Inggris melakukan perubahan kebijakan. Sedangkan Inggris ingin kebebasan dalam mengubah kebijakan tanpa harus berpengaruh terhadap hubungan dagang dengan Uni Eropa.
Di sektor perikanan, Uni Eropa ingin ada kewenangan mengurangi akses pasar Inggris jika Negeri Ratu Elizabeth membatasi kapal Uni Eropa. Namun Inggris ingin diperlakukan sebagai negara berdaulat, sehingga kapal asing tidak bisa seenaknya keluar-masuk di wilayah perairan mereka.
Prahara yang melada Inggris ini membuat mata uang poundsterling tertekan. Pada pukul 09:36 WIB, sterling anjlok 1,27% di hadapan dolar AS.
Apresiasi dolar AS yang begitu tajam terhadap poundsterling mempengaruhi posisi greenback di hadapan mata uang lainnya. Hasilnya, dolar AS menjadi 'raja sehari' dan berkuasa atas mata uang Asia, termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Dolar AS Balas Dendam, Rupiah Dibikin KO Hari Ini
