
Setelah Melesat 34%, Bagaimana Prospek Saham Bank Banten?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Saham PT Bank Banten Tbk (BEKS) melesat 34,21% pada Jumat (18/12/2020) hari ini, setelah tercipta harga teoritis baru, jelang rights issue.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEKS), harga teoritis saham BEKS jelang rights issue ditetapkan pada harga Rp 76 pada hari ini. Harga tersebut terbentuk dari harga penutupan kemarin di Rp 326 dan harga eksekusi rights issue
Setelah dibuka pada harga baru, sempat terkoreksi pada awal perdagangan saham BEKS berbalik arah melesat menyentuh auto reject atas (ARA) yakni Rp 102. Nilai itu naik 34,12%.
Hingga akhir perdagangan, total transaksi saham BEKS mencapai Rp 31,66 miliar. Nilai transaksi ini cukup besar mengingat market cap Bank Banten per hari ini berada di Rp 653,92 miliar. Market cap Bank Banten memang menurun pasca berlakunya harga teoritis baru sebelum akhirnya akan naik kembali ketika jumlah saham baru diterbitkan.
Sebagai informasi Bank Banten saat ini masih dalam proses Penawaran Umum Terbatas (PUT) alias rights issue. Dalam rights issue ini BEKS meraih suntikan Rp 1,55 triliun dari Pemerintah Provinsi Banten.
Untuk memuluskan rencana ini, Bank Banten telah menggelar reverse stock split (RSS) dengan perbandingan 1:10. Hal ini membuat harga saham BEKS pasca RSS menjadi Rp 500.
Setelah RSS dimulai, harga saham BEKS terkoreksi sebanyak 6 hari berturut-turut mengikuti nilai fundamentalnya. Namun, setelah harga teoritis baru terbentuk, saham BEKS langsung melesat pada hari ini.
Melesatnya saham BEKS sejatinya tidak lepas dari perbaikan fundamental perusahaan pasca disuntiknya dana tambahan untuk mengatasi permasalahan permodalan Bank Banten.
Dengan disuntiknya dana pasca HMETD maka KPMM atau CAR Bank Banten per posisi Oktober 2020 mencapai angka 54,10%. CAR tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri perbankan pada September 2020 yang tercatat hanya 23,52%. Hal ini mencerminkan tingkat kemampuan bank dalam memitigasi risiko secara relatif apalagi di tengah pandemi corona.
Selain CAR yang kuat, bisnis inti BPD yang memberikan pinjaman kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah masing-masing dimana pinjaman ini menyumbang mayoritas total portofolio pinjaman juga tergolong rendah resiko.
Resiko jenis pinjaman ini yang tergolong lebih aman terjadi karena cicilan kredit bisa langsung diamankan ketika pembayaran gaji bulanan PNS yang meminjam.
Selain itu kredit macet saat diakuisisi dari Bank Pundi dikabarkan akan dijual kepada kreditor lain sehingga hal ini akan meringankan beban kerugian perseroan.
Dengan membaiknya fundamental perusahaan pasca HMETD maka investor mulai optimis dengan masa depan BEKS yang ditunjukkan dengan melesatnya harga saham perseroan pada perdagangan hari ini dan kemungkinan apresiasi harga saham Bank Banten di hari-hari mendatang masih sangat terbuka lebar.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kelola RKUD Banten, Bank Banten Layani Aktivasi Rekening ASN