
Harta Crazy Rich RI Susut karena Corona, tapi Tetap Tajir

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca meningkatnya kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, dengan kasus terbesar di Asia Tenggara, ekonomi Indonesia tergelincir ke dalam resesi sejak krisis keuangan 1998. Perekonomian berkontraksi masing-masing 5,3% dan 3,5% (yoy) di kuartal kedua dan ketiga. Indeks saham acuan turun lebih dari 10% dalam 12 bulan terakhir.
Akibatnya, lebih dari setengah dari 50 orang terkaya di negara ini mengalami penurunan kekayaan dari tahun 2019 lalu, berdasarkan perhitungan Majalah Forbes.
Namun, terlepas dari penurunan ini, kekayaan kolektif orang-orang super kaya di Indonesia hanya turun 1,2% dari daftar tahun lalu menjadi US$ 133 miliar (Rp 1,8 kuadriliun, asumsi Rp 14.116/US$).
Kakak beradik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono masih mengalami peningkatan kekayaan, dan kini memiliki kekayaan US$ 38,8 miliar (Rp 547 triliun). Mereka juga masih berada di posisi pertama orang terkaya di Indonesia selama belasan tahun.
Keluarga Widjaja dari konglomerat Sinarmas menambahkan US$ 2,3 miliar (Rp 32,4 triliun), untuk mempertahankan status mereka sebagai orang terkaya kedua di negara itu.
Pasar petrokimia yang melemah berdampak pada kekayaan Prajogo Pangestu, yang kekayaannya turun 21% menjadi US$ 6 miliar (Rp 84,7 triliun). Namun, ia tetap menduduki peringkat 3 orang terkaya di Indonesia.
Sementara dalam 50 besar orang terkaya di Indonesia, taipan media Eddy Kusnadi Sariaatmadja kekayaannya melonjak hampir 80% menjadi US$ 1,4 miliar (Rp 19,7 triliun).
Ini menjadi keuntungan terbesar dalam persentase tahun ini. Saham perusahaannya, Elang Mahkota Teknologi (Emtek), melonjak karena lebih banyak menggunakan layanan e-commerce dan streaming.
Meningkatnya saham Emtek mendorong salah satu pendirinya, Susanto Suwarto untuk pertama kalinya masuk ke dalam peringkat 50 orang terkaya dengan US$ 475 juta (Rp 6,7 triliun). Insinyur elektronik dan telekomunikasi kelahiran Jakarta ini adalah satu dari tiga pendatang baru dalam daftar tersebut.
Saudara kandung Wijono dan Hermanto Tanoko, yang mengendalikan perusahaan cat swasta Avia Avian, memulai debut mereka dengan kekayaan US$ 700 juta (Rp 9,8 triliun). Wajah baru ketiga adalah bankir veteran Jerry Ng. Dia mengakuisisi saham tahun lalu di Bank Jago, kemudian disebut Bank Artos, yang rencananya akan diubah menjadi bank digital.
Penerima kekayaan saat pandemi lainnya adalah Irwan Hidayat, yang keluarganya Sido Muncul adalah pembuat jamu terbesar di Indonesia. Saham perusahaan naik karena penjualan produknya yang lebih tinggi, seperti obat flu Tolak Angin yang populer, meningkatkan kekayaan keluarganya 41% menjadi US$ 1,55 miliar (Rp 21,8 triliun).
Empat orang dari tahun 2019 tidak berhasil masuk ke daftar tahun ini. Salah satunya adalah saudara kandung Kusnan dan Rusdi Kirana, yang maskapai penerbangannya Lion Air menderita karena perjalanan udara menukik.
Berikut daftar 10 orang terkaya di Indonesia, dikutip dari Forbes:
- Robert Budi dan Michael Bambang Hartono (Rp 547 triliun)
- Keluarga Widjaja (Rp 167,9 triliun)
- Prajogo Pangestu (Rp 84,7 triliun)
- Anthoni Salim (Rp 83,2 triliun)
- Sri Prakash Lohia (Rp 79 triliun)
- Susilo Wonowidjojo (Rp 74,8 triliun)
- Jogi Hendra Atmadja (Rp 60 triliun)
- Boenjamin Setiawan (Rp 57,8 triliun)
- Chairul Tanjung (Rp 55 triliun)
- Tahir (Rp 46,5 triliun)
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Lion Air Rusdi Kirana Keluar dari Klub 50 Orang Tajir RI