Simak 7 Kabar Penting Ini, Untuk Pertimbangan Invetasi Anda

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 December 2020 08:41
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa, 8 Desember 2020 terapresiasi sebesar 0,23% ke level 5.944,40 poin.

Data perdagangan mencatat, nilai transaksi mencapai Rp 19,11 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,55 juta kali. Pelaku pasar asing masih mencatatkan jual bersih sebesar Rp 737,20 miliar.

Saham-saham yang banyak ditransaksikan pada Selasa kemarin antara lain, PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan Kamis (10/12/2020):

1. 53 Emiten 'Nakal' Kena Sanksi BEI, Telat Sampaikan Lapkeu

Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan menjatuhkan denda berupa peringatan tertulis I kepada 53 emiten karena terlambat menyampaikan laporan keuangan interim yang berakhir 30 September 2020.

Keputusan menyenai penyampaian laporan keuangan sampai dengan kuartal ketiga ini mengacu pada Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00089/BEI/10-2020 tanggal 15 Oktober 2020 perihal Relaksasi Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan.

Selain itu juga melalui Surat Edaran Bursa Efek Indonesia Nomor: SE-00004/BEI/08-2011 tentang Penyesuaian Batas Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Interim dan Laporan Keuangan Auditan yang mengatur bahwa dalam hal batas waktu penyampaian Laporan Keuangan Interim dan Auditan jatuh pada hari libur, batas waktu penyampaian laporan keuangan sesuai Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.2.

Dalam pengumuman yang disampaikan 3 kepala Divisi Penilaian Perusahaan BEI, batas akhir penayampaian laporan keuangan interim yang tidak diaudit dan tidak ditelaah secara terbatas oleh akuntan publik adalah pada hari Senin, 30 November 2020.

BEI mencatat, ada 52 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan interim dan 1 perusahaan tercatat terlambat menyampaikan rencana audit oleh akuntan publik, sehingga 53 emiiten tersebut dikenakan sanksi berupa peringatan terulis pertama.

2. Victoria Care Indonesia Segera IPO, Catat Jadwalnya

Perusahaan manufaktur kosmetik, PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas 1,008 miliar sahamnya ke publik dengan harga Rp 100/saham. Dana hasil penawaran umum ini akan digunakan perusahaan untuk modal kerja perusahaan.

Secara lebih rinci, perusahaan akan melepas 15,02% sahamnya ke publik dan memperoleh dana senilai Rp 100,80 miliar. Dana ini sebesar 26% akan digunakan untuk pembelian aset tetap berupa tanah dan bangunan, untuk menunjang fasilitas pergudangan dan sisanya 74% akan digunakan untuk modal kerja.

Direktur Utama sekaligus pendiri perusahaan Billy Hartono Salim mengatakan hingga Juli 2020 lalu penjualan perusahaan mencapai Rp 617,96 miliar. Sedangkan hingga Desember 2019 lalu pendapatan perusahaan mencapai Rp 797,79 miliar.

3. Medco Fokus Kembangkan Bisnis Anak Usaha, IPO Cuma Wacana?

Anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) yang bergerak di bidang pembangkit listrik energi terbarukan, PT Medco Power Indonesia tengah disiapkan untuk menjadi perusahaan terbuka dan tercatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) ini masih menunggu Medco Power mencapai size tertentu.

"Medco Power akan bisa disiapkan untuk IPO, kalau sekarang masih kecil, tapi kalau sudah ada size Medco Power bisa jadi IPO," kata Hilmi dalam paparannya secara virtual, Selasa (8/12/2020).

Medco Energi perusahaan perusahaan yang berfokus pada pembangunan pembangkit listrik dari sumber energi terbarukan serta jasa operasi dan pemeliharaan (O&M). Perusahaan ini menargetkan untuk memiliki kapasitas hingga 5.000 megawatt dari portofolio yang dimilikinya, sedangkan hingga akhir tahun total kapasitas yang dimiliki telah mencapai 3.800 megawatt.

4. Simak Jadwal Dividen Interim dari Emiten Menara Grup Djarum

Emiten penyedia menara telekomunikasi milik grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) bakal membagikan dividen untuk seluruh pemegang sahamnya senilai Rp 6/saham. Pembayaran dividen ini akan didistribusikan pada 21 Desember 2021 mendatang.

Mengacu pada jumlah saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka setidaknya jumlah yang akan dikucurkan perusahaan untuk dividen interim ini mencapai Rp 308,51 miliar.

Jadwalnya, masa cum dividen alias akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen adalah pada 14 Desember 2002 di pasar reguler dan negosiasi, sedangkan pada pasar tunai pada 16 Desember 2020. Recording date atau tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen akan dilakukan pada 16 Desember 2020.

5. Masuk UMA, 3 Saham Emiten Ini Dipantau BEI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan terjadinya peningkatan harga saham di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA) atas tiga emiten yakni, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR), PT Pool Advista Finance Tbk (POLA), dan PT Island Concepts Indonesia Tbk (ICON).

Pengumuman ini disampaikan Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Lidia M. Panjaitan dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Irvan Susandy dalam melalui surat pada 7 Desember 2020.

"Pengumuman UMA tidak serta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis pengumuman tersebut, dikutip Selasa (8/12/2020).

Sehubungan dengan terjadinya unusual market activity (UMA) di saham SMBR, POLA, dan ICON, saat ini bursa sedang mencermati perkembangan pola transaksi ketiga saham tersebut.

6. Emiten Heru Hidayat Mulai PHK, Imbas Corona atau Jiwasraya?

Emiten pertambangan milik terdakwa kasus PT Asurasni Jiwasraya (Persero) Heru Hidayat, PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), mengalami dampak pandemi virus Corona. Perseroan melakukan pemutusahan hubungan kerja (PHK).

Dalam pengumuman yang disampaikan manajemen TRAM, perseroan beserta entitas anak menghadapi kendala yang disebabkan dikarenakan ekonomi Indonesia kuartal II mengalami minus 5.32% menurut data BPS dan juga sebagai akibat dari pandemi Covid-19.

Hal ini menyebabkan permintaan batubara baik domestik maupun ekspor menurun signifikan oleh karena kebijakan penguncian wilayah yang diambil oleh beberapa Negara di Asia maupun Eropa dan Amerika.

"Sehingga berdampak terhadap target volume produksi batubara dari entitas anak yang secara langsung berdampak pada berkurangnya pendapatan Perseroan dan entitas anak," tulis manajemen TRAM, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/12/2020).

7. CGV Mulai Buka Bioskop di Central Park

Pemilik dan operator bioskop PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) memutuskan untuk membuka kembali salah satu bioskopnya yang berlokasi di DKI Jakarta. Pembukaan bioskop di ibu kota ini disertai dengan protokol kesehatan yang lebih ketat ketimbang dengan kota-kota lainnya.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), bioskop di wilayah DKI yang telah kembali dibuka adalah CGV Central Park. Pembukaan ini dilakukan setelah mendapatkan penilaian dari tim teknis Pemprov DKI Jakarta terkait dengan protokol kesehatan yang disarankan.

"Hasil penilaian kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta dengan menerbitkan Surat Keputusan No. 268 tahun 2020 tentang pembukaan kembali usaha pariwisata di masa PSBB Transisi bagi usaha bioskop, tertanggal 20 Oktober 2020," tulis manajemen, Selasa (8/12/2020).

Terdapat sejumlah protokol kesehatan yang harus diperhatikan pengunjung yang menggunakan fasilitas bioskop ini, mulai penggunaan masker dan membawa hand sanitizer. Selain itu, di bioskop juga masih diberlakukan pengurangan kapasitas tempat duduk dan desinfeksi sebelum dan sesudah penayangan film.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular