Wall Street Dibuka Melemah, Dow Jones Terkoreksi 81 Poin

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 December 2020 21:57
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka merah pada perdagangan Selasa (8/12/2020), menyusul kenaikan kasus Covid-19 dan negosiasi soal stimulus fiskal.

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 81 poin (-0,2%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan selang 25 menit membaik jadi 26,8 poin (-0,09%) ke 30.043,02. Indeks S&P 500 surut 7,3 poin (-0,2%) ke 3.684,64 dan Nasdaq minus 35,6 poin (-0,28%) ke 12.484,37.

Pimpinan partai Demokrat dan Republik pada Senin mengatakan bahwa mereka masih mencoba memperpanjang pendanaan hingga beberapa pekan ke depan, untuk membantu mengatasi efek Covid-19.

"Ada kabar dari Washington bahwa pembicaraan stimulus fiskal telah berlangsung dengan perkembangan positif," tulis Willie Delwiche, perencana investasi Baird, sebagaimana dikutip CNBC International.

Seruan akan stimulus semakin mengemuka di tengah masih buruknya perkembangan Covid di AS, dengan 14,8 juta kasus Covid-19 di AS. Rerata angka infeksi harian dalam sepekan terakhir juga menyentuh rekor tertinggi.

Akibatnya, pemerintah negara bagian memberlakukan kembali pembatasan sosial seperti New York yang melarang makan malam di restoran hingga menunggu perkembangan pekan depan. "Anda tak bisa melampaui sistem rumah sakit," tutur Gubernur New York Andrew Cuomo.

Kombinasi penyebaran Covid-19 dan terkatungnya stimulus membuat indeks Dow Jones kemarin melemah 0,5% sedangkan S&P 500 melemah 0,2%. Namun, Nasdaq menguat 0,5%. Saham Tesla melemah 3,3% di pembukaan setelah perseroan mengumumkan rencana penjualan saham dalam portepel senilai US$ 5 miliar (Rp 70,7 triliun).

Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS mengumumkan bahwa vaksin besutan Pfizer dan BioNTech terbukti mencetak antibodi pada dosis pertama, dan tak ada keprihatinan soal risiko keselamatan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular