
Wall Street Dibuka Menguat Sambut Data Positif Lapangan Kerja

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Jumat (4/12/2020), menyambut pengumuman data tenaga kerja November yang mengindikasikan adanya pemulihan ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 113 poin (+0,4%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 25 menit kemudian menjadi 110,15 poin (+0,37%) ke 30.079,67. S&P 500 naik 15,8 poin (+0,43%) ke 3.682,49 dan Nasdaq tumbuh 41,1 poin (+0,33%) ke 12.418,29.
Penambahan lapangan kerja pada November mencapai 440.000, atau sejalan dengan ekspektasi Dow Jones yang memperkirakan angka yang sama. Angka pengangguran berada di level 6,7% membaik dari posisi Oktober 6,9%.
Data positif ini mengonfirmasi data kemarin ketika klaim tunjangan pengangguran pekan lalu tercatat sebagai yang terendah di era pandemi, sebanyak 712.000, atau lebih baik dari pekan sebelumnya sebanyak 787.000.
JJ Kanahan, kepala perencana pasar TD Ameritrade menilai laporan itu tidak seburuk yang terlihat, karena kebanyakan justru berasal dari pemangkasan karyawan di pemerintahan. "Sulit mengestimasikan ke mana angka tersebut ketika pemerintahan berubah dari berhenti beroperasi menjadi beroperasi sepenuhnya," tuturnya dikutip CNBC International.
Pada Kamis, pasar saham terpukul oleh laporan yang mengindikasikan ada persoalan dengan proses edar vaksin Pfizer. Mayoritas saham utama melemah ke level terendahnya setelah Dow Jones melaporkan bahwa Pfizer memprediksi pengapalan vaksin hanya bisa separuh dari yang direncanakan semula karena adanya problem di rantai pasokan.
Namun, Pfizer dan BioNtech masih yakin bisa memasok 1,3 miliar dosis vaksin pada tahun depan, dan kekurangan 50 juta dosis akan ditutup dengan kenaikan produksi.
Indeks S&P 500 melemah tipis pada Kamis, setelah ditutup menyentuh rekor dalam 2 hari berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 85 poin, didukung oleh kenaikan saham Boeing. Indeks Nasdaq tumbuh 0,2% setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di tengah perdagangan.
Investors lekat mencermati kemajuan seputar kesepakatan stimulus di Kongres. Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan pimpinan Senat mayoritas Mitch McConnell berbicara melalui sambungan telepon untuk mengatasi perbedaan mengenai angka stimulus. Pelosi menginginkan angka US$908 miliar, sedangkan McConnell ingin angka US$ 500 miliar saja.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir