Dow Futures Menguat 100 Poin Sambut Rilis Data Tenaga Kerja

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
04 December 2020 19:28
Trader Timothy Nick works in his booth on the floor of the New York Stock Exchange, Thursday, Jan. 9, 2020. Stocks are opening broadly higher on Wall Street as traders welcome news that China's top trade official will head to Washington next week to sign a preliminary trade deal with the U.S. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Bursa saham Amerika Serikat (AS) (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (4/12/2020) menghijau, menjelang pengumuman data tenaga kerja November yang diprediksi menunjukkan pemulihan ekonomi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average menguat dan mengindikasikan bahwa indeks berisi 30 saham unggulan tersebut bakal menguat 100 poin di pembukaan. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga tercatat menguat tipis.

Laju penambahan lapangan kerja cenderung melemah pada November menyusul lonjakan kasus corona yang memicu pembatasan sosial di beberapa negara. Dow Jones memperkirakan akan ada 440.000 lapangan kerja baru, dibandingkan 638.000 pada Oktober.

Namun, angka pengangguran di level 6,7% membaik dari posisi Oktober 6,9%. Kemarin, data klaim tunjangan pengangguran pekan lalu tercatat sebagai yang terendah di era pandemi, sebanyak 712.000, atau lebih baik dari pekan sebelumnya sebanyak 787.000.

"Angka pemutusan hubungan kerja cenderung membaik, tapi jangan keliru, masih ada awan badai di horizon siap menyapu jika Kongres tak bertindak memperbarui tunjangan pengangguran untuk pekerja dan perpanjangan manfaat yang usai pada akhir tahun," tutur Chris Rupkey, Ekonom Kepala MUFG, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Pada Kamis, pasar saham terpukul oleh laporan yang mengindikasikan ada persoalan dengan proses edar vaksin Pfizer. Mayoritas saham utama melemah ke level terendahnya setelah Dow Jones melaporkan bahwa Pfizer memprediksi pengapalan vaksin hanya bisa separuh dari yang direncanakan semula karena adanya problem di rantai pasokan.

Namun,, Pfizer dan BioNtech masih yakin bisa memasok 1,3 miliar dosis vaksin pada tahun depan, dan kekurangan 50 juta dosisĀ akan ditutup dengan kenaikan produksi.

Indeks S&P 500 melemah tipis pada Kamis, setelah ditutup menyentuh rekor dalam 2 hari berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 85 poin, didukung oleh kenaikan saham Boeing. Indeks Nasdaq tumbuh 0,2% setelah sempat menyentuh rekor tertinggi di tengah perdagangan.

Investors lekat mencermati kemajuan seputar kesepakatan stimulus di Kongres. Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan pimpinan Senat mayoritas Mitch McConnell berbicara melalui sambungan telepon untuk mengatasi perbedaan mengenai angka stimulus.

Pelocy menginginkan angka US$908 miliar, sedangkan McConnell ingin angka US$ 500 miliar saja.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular