Kurs NDF Melemah Terus, Rupiah Sulit Jadi Sulit Bangkit

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 December 2020 13:48
Ilustrasi Rupiah dan Dollar di teller Bank Mandiri, Jakarta, Senin (07/5). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah. Rupiah melemah 0,32 % dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Harga jual dolar AS di  bank Mandiri Rp. 14.043. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS) hingga pertengahan perdagangan Jumat (4/12/2020). Padahal dolar AS sedang merosot dalam beberapa hari terakhir.

Melansir data Refinitiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.100/US$. Setelahnya rupiah sempat melemah 0,28% ke Rp 14.140/US$, tetapi tidak lama Mata Uang Garuda kembali stagnan dan bertahan hingga pukul 12:00 WIB.

Pergerakan tersebut mengindikasikan tekanan yang sedang dialami oleh rupiah, begitu juga dengan dolar AS.

akibat kecemasan akan kemungkinan diterapkannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ketat, dan menghambat pemulihan ekonomi.

Kecemasan tersebut berisiko meningkat sebab kasus pandemi penyakit virus corona (Covid-19) kembali "meledak" dan mencetak rekor.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus baru Covid-19 yang dilaporkan kemarin bertambah sebanyak 8.363. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, bahkan mengatakan penambahan kasus tersebut tidak bisa ditoleransi.

"Kita bisa melihat dalam beberapa hari terakhir kita mencatatkan rekor-rekor baru. Sebelumnya kita belum pernah mencapai di atas 5.000, tapi sayangnya kasus positif semakin meningkat bahkan per hari ini menembus lebih dari 8.000 kasus. Ini angka yang sangat besar dan tidak bisa ditolerir," ujar Prof Wiku, dalam konferensi pers Kamis (3/12/2020).
Di sisi lain, dolar AS juga merosot akibat ekspektas cairnya stimulus fiskal di Negeri Paman Sam.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam terus menurun, dalam 3 hari terakhir merosot 1,26% dan berlanjut 0,07% siang ini.

Dalam keterangan tertulis, Ketua House of Representatives (salah satu dari dua kamar yang membentuk kongres) Nancy Pelosi mengatakan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan mengkaji proposal stimulus fiskal yang diajukan kubu Partai Demokrat. Salah satunya adalah pemberian vaksin anti-virus corona harus gratis dan bisa dinikmati oleh siapa saja.

Selain itu, Pelosi dan Pemimpin Partai Minoritas di Senat, Chuck Schumer mendukung paket stimulus fiskal senilai US$ 908 miliar. Ini siap digolkan oleh kedua partai politik mayoritas di AS untuk menyokong bisnis kecil dan pengangguran di AS. 

Keputusan stimulus harus cepat, karena tenggat waktu pengesahan anggaran tahun fiskal 2021 adalah 11 Desember 2020.

Selain itu, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis 17 Desember dini hari WIB. Ada peluang The Fed akan menambah stimulus moneternya dengan meningkatkan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE).

Saat stimulus fiskal atau moneter tersebut cair, maka jumlah uang yang beredar tentunya akan semakin banyak, secara teori dolar AS akan melemah.

Meski dolar AS sedang tertekan, tetapi rupiah sepertinya sulit untuk menguat pada perdagangan hari ini jika melihat pergerakanya di pasar non-deliverable forward (NDF) yang siang ini lebih lemah ketimbang beberapa saat sebelum pembukaan perdagangan pagi tadi.

PeriodeKurs Pukul 8:33 WIBKurs Pukul 11:46 WIB
1 PekanRp14.125,70Rp14.144,5
1 BulanRp14.179,00Rp14.165,0
2 BulanRp14.206,00Rp14.195,5
3 BulanRp14.242,50Rp14.230,0
6 BulanRp14.333,40Rp14.338,8
9 BulanRp14.494,00Rp14.468,6
1 TahunRp14.610,00Rp14.617,6
2 TahunRp15.428,00Rp15.376,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sedang Tak Berharga, Dolar Makin Banyak 'Dibuang'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular