Indeks Bursa AS Kompak Buka Trading Desember dengan Reli 1%

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 December 2020 21:51
FILE - In this March 18, 2020, file photo traders at the New York Stock Exchange watch President Donald Trump's televised White House news conference in New York. When President Donald Trump speaks, financial markets gyrate and quiver in real time. (AP Photo/Mark Lennihan, File)
Foto: Bursa Amerika (AP/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka melesat pada perdagangan Selasa (1/12/2020), di tengah kembalinya selera mengambil risiko (risk appetite) para pemodal.

Indeks Dow Jones Industrial Average meloncat 322,5 poin (+1,1%) pada pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 15 menit kemudian tetap sebesar 320,9 poin ke 29.959,57. Indeks S&P 500 naik 39,7 poin (+1,1%) ke 3.661,36 tetapi Nasdaq tumbuh 106,6 poin (+0,9%) ke 12.305,34.

"Desember sepertinya akan berakhir kuat pada 2020," tulis Tom Lee, analis Fundstrat Global Advisors, yang merekam data historis perdagangan dan menemukan bahwa kenaikan indeks S&P 500 sebesar 10% pada November akan diikuti reli pada Desember.

Sepanjang November, Dow Jones lompat 11,9%, S&P 500 tumbuh 10,8% dan Nasdaq bertambah 11,8%. Reli terjadi di tengah kabar positif vaksin besutan Pfizer dan BioNtech yang mulai didaftarkan ke Agen Obat-Obatan Eropa untuk mendapatkan izin edar bersyarat.

Pasar juga optimistis bakal ada kabar baik dari sisi kebijakan fiskal dan moneter, jelang pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin di depan Kongres pekan ini.

Kemarin, Powell menilai ekonomi AS sedang berada dalam "ketakpastian luar biasa" menyusul kenaikan kasus Covid-19 baik di dalam maupun luar negeri, yang bisa memicu tantangan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan.

"Pemulihan ekonomi secara penuh berada dalam ketakpastian hingga masyarakat percaya bahwa aman untuk melakukan kembali berbagai aktivitas," tuturnya.

Perkembangan corona juga masih menjadi fokus utama, di mana ada nyaris 14 juta pengidap Covid-19 di AS yang berujung pada 274.000 kematian. Di New York, Gubernur Andrew Cuomo mengatakan bahwa pihaknya akan menerapkan kebijakan perawatan darurat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular