Tenang! Bursa Asia Ijo Royo-royo, Ada Harapan IHSG Menguat

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
30 November 2020 08:57
Passersby are reflected on a stock quotation board outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 6, 2019.   REUTERS/Issei Kato
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas dibuka di zona hijau pada perdagangan Senin (30/11/2020) awal pekan sekaligus akhir bulan November ini, merespon kabar positif dari rilis beberapa data ekonomi di kawasan Asia.

Indeks Nikkei di Jepang dibuka tumbuh 0,7%, KOSPI di Korea Selatan menguat 0,55%, Straits Times Index (STI) Singapura dibuka naik 0,49% dan Shanghai Composite China terapresiasi 0,29%.

Hanya indeks Hang Seng di Hong Kong yang hari ini dibuka di zona merah, yakni melemah 0,15%.

Bursa saham Asia mayoritas dibuka menguat pada perdagangan awal pekan ini karena pasar merespons positif terkait rilis data Purchasing Manager' Index (PMI) China periode November 2020 yang telah dirilis pagi ini pukul 09:00 waktu setempat atau pukul 08:00 WIB.

Selain itu pasar Asia juga merespons positif terkait data penjualan ritel Jepang untuk periode Oktober 2020.

Berdasarkan data dari Trading Economics, PMI manufaktur Negeri Panda tersebut tercatat tumbuh 0,7 poin menjadi 52,1 di November 2020. Sedangkan PMI non-manufaktur Negeri Panda tercatat tumbuh 0,2 poin menjadi 56,4.

PMI adalah salah satu indikator permulaan (leading indicator) yang berguna untuk meneropong arah perekonomian ke depan suatu negara. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika angka PMI di atas 50 artinya ada ekspansi sementara di bawah 50 berarti kontraksi.

Selain PMI China, data ekonomi di kawasan Asia lainnya yang telah dirilis pagi ini adalah data penjualan ritel Korea Selatan (Korsel) dan Jepang untuk periode Oktober 2020.

Melansir dari Trading Economics, penjualan ritel Negeri Gingseng (Korsel) pada Oktober 2020 tercatat turun dari sebelumnya 4,3% menjadi -0,2% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Sedangkan secara bulanan (month-on-month/MoM), penjualan ritel Korsel juga turun menjadi -0,9% dari sebelumnya pada September 2020 sebesar 1,6%.

Sementara itu, berbanding terbalik dengan Korsel, penjualan ritel Negeri Sakura (Jepang) pada Oktober 2020 tercatat tumbuh dari sebelumnya -8,7% menjadi 6,4 secara tahunan (YoY).

Adapun secara bulanan (MoM), penjualan ritel Jepang juga tumbuh menjadi 0,4% dari sebelumnya pada September 2020 sebesar -0,1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular