
Lanjut Reli! Akhir Sesi I, Saham Bumi Melonjak 5,66%

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ditutup menguat 5,66% atau di level Rp 56/saham pada penutupan perdagangan sesi I, Selasa (24/11/2020). Berdasarkan data RTI, saham BUMI hingga akhir sesi I bergerak di posisi Rp 53-58/saham.
Sebanyak 889,08 juta lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp 49,44 miliar. Investor domestik tampak mendominasi aksi jual beli saham BUMI dibandingkan investor asing, tercatat 48,32% atau Rp 47,8 miliar aksi beli oleh investor domestik dengan 859 juta saham. Sementara 47,32% atau Rp 46,8 miliar investor domestik melakukan aksi jual dengan 841,1 juta saham.
Sementara dari aksi jual beli investor asing tidak banyak pergerakan, aksi beli investor asing 1,68% atau senilai Rp 1,7 miliar dengan 30,1 juta saham. Kemudian aksi jual investor asing sedikit lebih tinggi 2,68% atau Rp 2,7 miliar dengan 47,7 juta saham.
Pemerintah terus mendorong peningkatan nilai tambah batu bara melalui hilirisasi, sehingga tidak hanya gali dan menjual saja.
Sebelumnya, induk usaha Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia ini mencatatkan kinerja yang baik, terlihat dari laba bersih US$ 2,11 juta sepanjang Januari-Agustus 2020, dan lebih tinggi dibandingkan laba sepanjang 2019 senilai US$ 1,26 juta.
Hingga Agustus, perusahaan juga mencatatkan pendapatan senilai US$ 3,19 juta, sementara sepanjang 2019 pendapatan perusahaan mencapai US$ 4,46 juta.
Selain itu, anak usaha BUMI yakni PT Arutmin Indonesia menjadi Salah satu perusahaan batu bara yang berencana mengembangkan hilirisasi batu bara yaitu dengan mengubah batu bara menjadi methanol. Rencana ini merupakan bagian dari syarat perpanjangan operasional PT Arutmin Indonesia menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dari sebelumnya Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B).
Arutmin telah menerima perpanjangan operasional menjadi IUPK pada 2 November lalu yang berlaku selama 10 tahun ke depan.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Private Placement Lagi, Utang BUMI Lunas?