
Erick Patok Market Cap Rp 450 T, Berapa Harga Saham Telkom?

Jakarta, CNBC Indonesia- Pada acara 25 tahun ulang tahun PT Telekomunikasi Indonesia Tbk(TLKM) atau Telkom, Menteri BUMN Erick Thohir memberi 'hadiah' ke manajemen perseroan. Tak tanggung-tangung, hadiah itu berupa tugas berat yaitu mengangkat nilai kapitalisasi operator pelat merah tersebut menjadi Rp 450 triliun dari sekarang sekitar Rp 320 triliun.
Erick yakin valuasi itu dapat tercapai seiring dengan transformasi besar yang dilakukan perusahaan-perusahaan BUMN. Apalagi Telkom memiliki perusahaan infrastruktur terbesar yang dimiliki BUMN.
"Saya melihat Telkom ini adalah perusahaan terbesar yang dimiliki BUMN secara infrastruktur dan yang bisa mem-push perubahan yang terjadi karena Covid-19 ini, mohon maaf saya bicara keras ini bukan karena saya tidak sayang, justru karena saya sayang," kata Erick Thohir, di acara 25th Telkom IPO Anniversary, Kamis (19/11/2020) yang dihelat secara daring.
Di Bursa Efek Indonesia, Telkom termasuk emiten dengan kapitalisasi pasar yang cukup tinggi, yakni sebesar 4% dari nilai total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia dan di posisi saat ini menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar ke tiga di BEI.
Sejak Initial Public Offering (IPO) pada 14 November 1995 lalu, saat ini Telkom mempertahankan porsi pemegang saham publik sebesar 47,90%. Sedangkan, pemerintah melalui Kementerian BUMN menggenggam kepemilikan sebesar 52,09%.
Pada perdagangan hari ini, harga saham Telkom tercatat terapresiasii 1,89% ke level 3.230/unit. Nilai kapitalisasi saham Telkom tercatat Rp 320 triliun.
Dengan target Rp 450 triliun yang diberikan oleh Erick Thohir ini artinya, sang Menteri BUMN berharap harga TLKM akan kembali ke kisaran Rp 4.540 - Rp 4.545/unit. Total jumlah saham Telkom yang tercatatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak, 99.062.216.600 unit.
Pada 2017 harga saham Telkom pernah menyentuh level harga Rp 4.800. Pada level harga tersebut nilai kapitalisasi saham Telkom tercatat mencapai Rp 475,5 triliun.
Menariknya, TLKM tidak harus mencapai target yang diberikan oleh Erick di BEI, karena TLKM adalah satu-satunya perusahaan Indonesia yang melakukan pencatatan ganda (dual listing) di bursa efek terbesar dunia New York Stock Exchange (NYSE).
Tercatat dengan kode saham TLK di NYSE, telkom diperdagangkan di harga US$ 22,12/unit pada penutupan perdagangan subuh tadi dengan kapitalisasi pasar sebesar US$ 22.32 miliar atau setara dengan Rp 317 triliun (kurs Rp 14.200/US$).
Sehingga dengan asumsi kurs dollar yang sama target dari sang Menteri BUMN bisa dicapai apabila harga TLK di NYSE mencapai level US$ 31,68/unit. Tentu saja target ini bisa tercapai lebih cepat apabila mata uang rupiah kembali melemah.
TLK sendiri pernah menyentuh level tertingginya di harga US$ 38,13/unit pada Mei 2006 silam akan tetapi kapitalisasi pasar TLKM kala itu hanyalah sebesar US$ 38,47 miliar atau Rp 357 triliun karena kala itu nilai tukar greenback terhadap mata uang garuda hanyalah Rp 9.300/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000