BI Ramal Inflasi 2020 Rendah, Bisa di Bawah 2%

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
19 November 2020 15:02
Live Streaming Pembacaan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan BI November 2020 Cakupan Triwulanan. (Tangkapan layar youtube BI)
Foto: Live Streaming Pembacaan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan BI November 2020 Cakupan Triwulanan. (Tangkapan layar youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan. Salah satu penyebabnya adalah laju inflasi yang rendah.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 November 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%. Keputusan ini mempertimbangkan perkiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan langkah pemulihan ekonom nasional," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai RDG, Kamis (19/11/2020).

BI memperkirakan inflasi 2020 berada dalam kisaran 3% plus minus 1 atau 2-4%. Sepertinya realisasi akan lebih rendah dari itu.

"Inflasi pada akhir 2020 lebih rendah dari batas bawah sasaran. Inflasi akan kembali ke kisaran 3% plus minus 1 pada 2021," kata Perry.

Menurut Perry, penyebab rendahnya inflasi adalah permintaan domestik yang belum kuat. Inflasi inti pun melambat.


(aji/aji) Next Article Ekonom UI: Kenaikan Inflasi Juni, Indikasi Naiknya Daya Beli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular