'BUMN Jangan Hanya Tarkam, Tapi Harus Mendunia'

Market - Yuni Astutik, CNBC Indonesia
18 November 2020 11:02
Gedung Kementerian BUMN (detik.com/Hendra Kusuma) Foto: Gedung Kementerian BUMN (detik.com/Hendra Kusuma)

Jakarta, CNBC Indonesia - KementerianĀ Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong perusahaan pelat merah untuk go global. Hal itu merupakan target dari Menteri BUMNĀ Erick Thohir kepada seluruh direksi BUMN.

"Pak menteri mengatakan, 2021 kita akan wujudkan hal ini, tantangan bagi para direksi di BUMN," ujar Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto dalam kegiatan NGOPI BUMN dengan tema "BUMN Go Global, Indonesia Mendunia" yang berlangsung secara virtual, Rabu (18/11/2020).

Menurut dia, langkah itu telah dimulai dalam MoU antara Kementerian Luar Negeri dan Kementerian BUMN pada 17 Juli 2020. Tujuan MoU, yaitu mendorong BUMN bertarung ke pasar global sehingga memajukan ekonomi.

"Jangan hanya tarkam, tapi harus mendunia," kata Susyanto.

Ia mencontohkan sejumlah BUMN yang sudah go global seperti BUMN karya, BNI, INKA, hingga Pertamina. Namun, Kementerian BUMN berkeinginan agar jumlah BUMN go global semakin bertambah.

Dalam kesempatan itu, Susyanto juga bilang pemerintah berkeinginan menyatukan kekuatan BUMN di luar negeri agar menciptakan efisiensi operasional. Ia mencontohkan BUMN-BUMN yang ada di beberapa negara masih terpisah-pisah.



"Kenapa tidak bisa satukan. Selama ini existing kantor sendiri, usaha sendiri. Harapannya dengan tanda tangan MoU (antara Kemenlu dan BUMN), ada suatu gedung, kantor, dengan bendera merah putih berkibar. Indonesia in corporated, bagian BUMN berkantor di suatu tempat. Kalau ada persoalan-persoalan mereka juga bisa menyatu, misalkan di Tokyo. Biar nanti teman-teman di kedutaan yang ngurusin ini dalam satu gedung," kata Susyanto.

Lebih lanjut, dia mengatakan BUMN go global bertujuan agar masuk ke dalam supply chain. Salah satu langkah adalah dengan investasi dan akuisisi perusahaan di luar negeri.

"Jangan hanya perusahaan luar yang akuisisi tapi kita juga ingin seperti itu. PT Garam misal punya tambang garam di Australia, misalnya. kebutuhan daging kita daripada impor, kita justru masuk di New Zealand, Amerika Latin untuk mempunyai ini sendiri, produk daging sendiri di sana," ujar Susyanto.

"Kemudian momentum. Kita bisa memanfaatkan momentum, momentum dalam ini di bidang kesehatan akan baik sekali saat momentum tepat untuk mengembangkan BUMN go global," lanjutnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Perkembangan Sidang Kasus Jiwasraya


(miq/miq)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading