Efek Vaksin Moderna Bursa Asia Ditutup Hijau & STI Juaranya

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
17 November 2020 16:50
An SGX sign is pictured at Singapore Stock Exchange July 19, 2017. REUTERS/Edgar Su
Foto: Bursa Singapura (REUTERS/Edgar Su)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas ditutup menguat pada Selasa (17/11/2020), setelah kabar dari kandidat vaksin corona (Covid-19) besutan Moderna yang diklaim ampuh hingga 94,5%.

Tercatat hanya dua indeks yang ditutup melemah pada hari ini, yakni indeks Shanghai Composite di China yang melemah 0,21% dan KOSPI Korea Selatan yang terkoreksi 0,15%.

Sedangkan sisanya masih lanjutkan tren penguatan, di mana posisi pertama dicetak oleh indeks Straits Times Index (STI) di Singapura yang melesat 1,11%, kemudian Nikkei di Jepang yang menguat 0,42% dan Hang Seng Hong Kong yang terapresiasi 0,13%.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,64% di level 5.529,94, setelah sempat menguat lebih dari 1% pada perdagangan sesi 1 hari ini.

Nilai transaksi yang tercatat hingga berakhirnya perdagangan mencapai Rp 14,38 triliun. Asing masuk ke pasar saham Indonesia dengan nilai beli bersih (net buy) sebesar Rp 680,76 miliar.

Setelah pekan lalu Pfizer, BioNTech dan GamaleyaResearch Institute menklaim bahwa kandidat vaksin mereka memiliki tingkat keampuhan lebih dari 90%, kini giliran Moderna.

Perusahaan bioteknologi asal AS itu mengembangkan vaksin untuk Covid-19 dengan platform yang sama dengan Pfizer dan BioNTech yang menggunakan molekul RNA. Kandidat vaksin Covid-19 Moderna disebut punya tingkat keampuhan 94,5%.

"Kami akan memiliki vaksin yang dapat menghentikan Covid-19," kata Presiden Moderna Stephen Hoge dalam wawancara telepon dengan Reuters.

Analisis sementara Moderna didasarkan pada 95 infeksi di antara peserta uji coba yang menerima vaksin atau plasebo. Hanya lima infeksi terjadi pada sukarelawan yang menerima vaksin mRNA-1273, yang diberikan dalam dua suntikan dengan selang waktu 28 hari.

"Vaksin benar-benar cahaya di ujung terowongan," kata Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS.

Meski demikian, perkembangan positif vaksin masih dibayangi risiko fundamental terkait penyebaran virus saat ini yang terus meninggi, mengingat vaksin belum tersedia secara masal dalam waktu dekat.

Lebih dari 11 juta kasus Covid-19 terkonfirmasi di Amerika Serikat (AS). Data Covid Tracking Project menunjukkan lebih dari 69.000 orang dirawat di rumah sakit akibat virus corona.

Studi National Cancer Institute (INT) di Milan Italia menunjukkan bahwa virus corona menyebar di Italia sejak September 2019, sebagaimana diberitakan Reuters.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular