Jepang Selesai Resesi, Bursa Asia Ijo Royo & Nikkei Meroket

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
16 November 2020 11:24
People walk by an electronic stock board of a securities firm in Tokyo, Tuesday, Dec. 3, 2019. Asian shares slipped Tuesday, following a drop on Wall Street amid pessimism over U.S.-China trade tensions. (AP Photo/Koji Sasahara)
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Koji Sasahara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia mayoritas masih bergerak di zona hijau pada pukul 11:00 WIB, setelah Presiden AS Donald Trump mengakui kekalahanya pada pemilihan umum presiden Amerika Serikat (AS).

Pada Pukul 11:00 WIB, tercatat indeks KOSPI Korea Selatan meroket 1,9%, disusul Nikkei di Jepang yang terbang 1,89%, kemudian Straits Times Index (STI) di Singapura melesat 1,27%, Shanghai Composite China melonjak 0,97%, dan Hang Seng Hong Kong terapresiasi 0,4%

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pukul 11:00 WIB terpantau menguat 0,19% ke level 5.471,66.

Bursa saham Asia mayoritas bergerak ke zona hijau setelah kabar dari pemilihan presiden (pilpres) AS, di mana Presiden AS Donald Trump mengakui kekalahanya dan respons pasar terkait pertumbuhan ekonomi Jepang yang mulai tumbuh positif.

Kabar baik bagi pasar modal global datang setelah Trump secara resmi mengakui kekalahannya meski masih ngotot dirinya dicurangi.

Dalam cuitannya, Trump mengatakan bahwa " Dia (Biden) menang karena pilpres dicurangi". Meski demikian, di cuitan selanjutnya Trump kembali berujar bahwa "Kita akan Menang."

Cuitan tersebut ditafsirkan sebagai pengakuan kemenangan Biden yang membuka peluang bahwa konflik politik bakal tak setinggi yang diperkirakan sebelumnya.

Sebanyak 97% suara telah dihitung, dan NBC News memperkirakan Biden akan mengantongi 306 suara elektoral, sementara Trump hanya mendapatkan 232 suara. Biden juga unggul dari perolehan suara rakyat dengan selisih hingga 5 juta.

Sementara itu, hari ini Jepang telah merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2020, yang dapat dinilai dari produk domestik bruto (PDB), di mana Jepang resmi melepas status resesinya yang sudah terjadi sejak kuartal II-2020 lalu.

Dilansir dari Reuters pada Senin ini, data Kantor Kabinet Jepang atau Cabinet Office menunjukkan ekspansi produk domestik bruto (PDB) naik rata-rata 18,9%. Angka itu menjadi kenaikan pertama selama 4 kuartal dan setelah penurunan 28,8% ada periode April-Juni.

Sementara itu, secara basis kuartalan (quarterly-to-quarterly/QtQ), PDB Jepang pada kuartal III tahun 2020 tumbuh menjadi 5%.

Adapun secara tahunan (year-on-year/YoY), PDB Negeri Sakura tersebut tumbuh positif menjadi 21,4%. Pertumbuhkan PDB ini merupakan yang tercepat sejak tahun 1968.

Selain Jepang, data ekonomi lainnya yang telah dirilis di kawasan Asia adalah data penjualan ritel dan tingkat pengangguran China periode Oktober 2020.

Berdasarkan data dari Trading Economics, penjualan ritel di Negeri Panda tersebut tumbuh 1 poin menjadi 4,3% dari sebelumnya 3,3%. Adapun tingkat pengangguran China turun 0,1 poin menjadi 5,3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular